bdadinfo.com

Kemendes Tetapkan Lunang Silaut Pesisir Selatan Sebagai Daerah Potensi Pariwisata - News

Mendes Abdul Halim Iskandar

PESISIR SELATAN, - Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menyatakan transmigran sebagai pahlawan dari pinggir, karena mampu mendukung kemajuan pembangunan daerah, termasuk Transmigrasi Lunang Silaut Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Bahkan, transmigrasi Lunang Silaut kini masuk dalam 52 prioritas pembangunan nasional. Satuan pemukimannya telah bertransformasi menjadi kecamatan dan tercatat sebagai salah satu pusat kegiatan penopang ekonomi daerah di kawasannya.

Baca Juga: Mendes PDTT Godok Formulasi Dana Desa untuk Jorong di Sumbar

"Saya atas nama pemerintah dan pribadi menyampaikan penghargaan tertinggi pada kepada seluruh pejuang dan penggerak transmigrasi, serta para anggota keluarga transmigran," ungkapnya usai Upacara Peringatan Hari Bakti Transmigrasi (HBT) ke-71 di Kantor Bupati Pesisir Selatan di Painan, dikutip dari laman resmi pesisirselatankab.go.id, Senin (13/12).

Upacara peringatan bertema Transmigrasi Wujud Nyata Implementasi SDGs Desa untuk Pembangunan Berkelanjutan itu turut dihadiri pejabat Eselon I dan II Kementerian Desa. Bupati Rusma Yul Anwar, Gubernur Sunatera Barat, Mahyeldi Ansyarullah.

Baca Juga: Mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Ini Agenda Mendes PDTT Selama di Sumbar

Ia menyampaikan, sebagai apresiasi bagi transmigran, pemerintah kini merencanakan revitalisasi terhadap 152, dari 619 kawasan transmigrasi yang ada di Indonesia, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024.

Pembangunan kawasan transmigrasi adalah bagian dari upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan seperti diamanahkan Peraturan Presiden (PP) nomor 59 tahun 2017. Transmigrasi menjadi salah satu jalan mencapai SDGs Desa.

Hal itu mengingat, transmigrasi tidak hanya bertujuan menyelesaikan soal kepadatan dan persebaran penduduk semata, tapi sekaligus upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, sesuai amanah UU nomor 15 tahun 1997 tentang Ketransmigrasian.

"Jadi, tidak semata mengemban tugas demografis, namun juga menyelesaikan masalah ekonomi, misi budaya, bahkan pelestarian kebhinnekaan Indonesia, dan keutuhan NKRI," terang pria yang akrab disapa Gus Halim itu.

Ia melanjutkan, program revitalisasi dibangun di atas 4 pilar, dengan konsep semangat gotong royong dan pendekatan terapreneur agar mampu menjadi kawasan transmigrasi yang mandiri.

Ke 4 pilar itu antara lain menciotakan rantai wirausaha yang dapat menjadikan putaran manfaat di dalam kawasan transmigrasi dengan mengidentifikasi produk unggulan dan kemudian dilakukan analisis prospek bisnisnya.

Kedua, menciptakan pasar nonkompetisi sebagai tempat memperkenalkan produk masing-masing. Ketiga, mendorong daya saing dan kemudian yang keempat adalah penamaan yang kuat, sehingga produk yang dihasilkan bisa menembus pasar domestik, maupun mancanegara.

"Dengan demikian, investor bisa masuk, tapi tetap masyarakat yang lebih berkuasa," terang Mendes.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat