bdadinfo.com

Ini Temuan Disdik Soal Dugaan Diskriminasi Siswa Kristen di SMAN 2 Depok - News

Heboh isu diskriminasi di SMAN 2 Depok (Foto: Istimewa)

News.COM – Isu adanya diskriminasi terhadap sejumlah pelajar non muslim di SMAN 2 Depok, telah membuat gempar publik. Adapun narasi yang berhembus terkait hal itu adalah, para siswa menggunakan lorong kelas untuk kegiatan keagamaan.

Hal ini tentu menuai reaksi banyak pihak. Tak tinggal diam, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat pun langsung melakukan investigasi terkait persoalan di SMAN 2 Depok tersebut.

Hasilnya, Disdik Jabar menemukan sejumlah fakta tak sesuai dengan narasi yang beredar di beberapa media. 

Baca Juga: Sinyal Pilpres 2024, Anies Baswedan Kepincut Aura Militer AHY, Rocky: Dia Terbawa Mimpi

Menurut Kepala Disdik Jawa Barat, Dedi Supandi, adapun kronologi yang sebenarnya adalah, kegiatan setiap hari di SMA Negeri 2 Depok sebelum memulai pembelajaran pada pukul 06:45 WIB.

Hal itu diawali dengan kegiatan keagamaan dan penguatan karakter sesuai dengan agamanya masing-masing.

Mereka (para siswa dan siswi) dibimbing oleh guru agama yang bersangkutan. Adapun penjelasan dari wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, pada hari Kamis, 29 September 2022 siang, seragam siswa kelas X datang dan diletakan di ruang MG (Multi Guna).

Rencananya seragam itu akan dibagikan pada hari Jumat pagi, karena jumlahnya cukup banyak dan butuh diklasifikasikan sesuai kelas siswa. Sehingga ruang MG kondisinya berantakan.

“Oleh karena itu, untuk hari Jumat, 30 September 2022, untuk kegiatan doa pagi (saat teduh) bagi siswa-siswi beragama Kristen dipindahkan ke ruang pertemuan lantai 2,” jelasnya melalui keterangan tertulis yang diterima awak media pada Jumat, 7 Oktober 2022.

Baca Juga: Hillary Brigitta: Ngapain Khawatir Heboh, Siapa Tahu Mamat Alkatiri Itu Benar

Informasi pindahnya ruangan, kata Dedi Supandi, sudah disampaikan oleh pihak sarana prasarana pada Kamis, ke kepala sekolah, petugas kebersihan (office boy) dan salah satu siswa rohkris.

Kemudian, pada Jumat pagi, 30 September 2022, pada saatnya kegiatan akan dimulai, petugas kebersihan terlambat untuk membuka pintu ruangan, sementara siswa rohkris sudah datang.

“Jadi mereka menunggu di lorong ruang pertemuan. Nah foto yang beredar di media bahwa seakan-akan murid sedang duduk di selasar atau pelataran lorong karena tidak diberi ruangan untuk kegiatan, sebetulnya tidak sesuai dengan yang diberitakan,” katanya.

Baca Juga: Ide Nyentrik Wali Kota Depok, Bakal Libatkan Tentara untuk Jaga Trotoar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat