bdadinfo.com

Maksimalkan Museum Sebagai Pusat Dokumentasi, Disdikbud Bukittinggi Gelar Sosialisasi - News

Sosialisasi Pemamfaatan Museum oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi di Istana Bung Hatta

 

News - Optimalisasi museum sebagai lembaga pengetahuan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi menggelar Sosialisasi Pemamfaatan Museum di Istana Bung Hatta, Senin 10 Oktober 2022.

Melfi Abra, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi menuturkan bahwa museum adalah sebuah lembaga yang bertugas mendokumentasikan lintas waktu, lintas tempat dan lintas sejarah.

"Museum adalah tempat dokumentasi yang akan bercerita tentang waktu, sejarah dan tempat. Jika lebih besar lagi, dokumentasi itu bisa mengubah sebuah peristiwa. Mozaik-mozaik sejarah itu perlu di dokumentasikan," ujarnya.

Ia menambahkan, dokumentasi-dokumentasi itu kelak akan menjadi bukti sejarah bahwa suatu peristiwa penting pernah terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Rapatkan Barisan, NasDem Sumbar Siap Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024

"Di Bukittinggi ada dua museum yang perlu kita lestarikan, diantaranya Museum Rumah Adat nan Baanjuang, ini adalah museum etnografi yang berbicara tentang adat dan budaya Keminangkabauan. Selanjutnya Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, ini adalah museum sejarah yang mendokumentasikan bahwa di Bukittinggi ini pernah lahir seorang proklamator yang bernama Bung Hatta," tuturnya.

Ia berharap, museum dapat menjadi tempat edukasi, tempat dokumentasi dan tempat rekreasi dan penelitian sehingga rangkaian-rangkaian sejarah dan peristiwa masa lalu.

Dengan diadakannya sosialisasi museum kepada masyarakat Kota Bukittinggi, hendaknya masyarakat dapat menjadi agen-agen yang mampu memajukan museum sebagai titik awak untuk melangkah lebih maju.

Sosialisasi tersebut diisi oleh Arief Malin Mudo, seorang pecinta museum dan sutradara film serta Kartum Setiawan, Ketua Komunitas Jelajah Budaya dan Kurator Museum Bank Mandiri Jakarta.

Sementara untuk peserta sendiri cukup beragam. Gelaran tersebut diikuti oleh kelompok mahasiswa, tenaga pendidik, aparatus sipil negara, jurnalis serta masyarakat-masyarakat yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap dunia sejarah dan kemuseuman. (*)

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat