bdadinfo.com

Nasib Aplikasi PeduliLindungi Usai Pencabutan PPKM, Digantikan Platform Satu Sehat - News

Aplikasi PeduliLindungi akan ditransformasi ke platform Satu Sehat (Antara)

- Aplikasi PeduliLindungi akan ditransformasi ke platform Satu Sehat menyusul pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi di Kantor Presiden Jakarta pada Senin 2 Januari 2022.

"Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke platform Satu Sehat, dimana teman-teman yang punya bisa pakai," ungkap Budi.

Baca Juga: Miris! Kemenkes Sebut Lima Korban Gempa Cianjur Alami Gangguan Jiwa

Menurutnya, fungsi paltform Satu Sehat bukan hanya untuk melakukan vaksin dan scanning saja, tapi bisa mengetahui data-data kesehatan yang diperlukan.

"Bisa mengetahui imunisasi anak yang sudah kita pakai apa saja, cek darah di laboratorium, general check up masuk, sampai video, CT scan, MRI masuk," ungkapnya.

Pemerintah saat ini, kata Budi, sedang menyusun sistem pemerintahan berbasis elektronik melalui platform Satu Data Indonesia yang berisi data kesehatan, keuangan, sosial hingga sumber daya alam.

Menurut Budi, Kementerian Kesehatan diberi deadline sampai 2023 agar semua fasilitas dan data-data kesehatan bisa terintegrasi dalam satu sistem.

"Kami adalah subsektor, dibuat sistem teknologi namanya "Satu Sehat", bagian dari Satu Data. Kami diberikan deadline sampai 2023 agar semua fasilitas kesehatan, rumah sakit, puskesmas, klinik, apotek, laboratorium, harus terintegrasi datanya ke Satu Sehat supaya bisa dimanfaatkan masyarakat," ujarnya.

Artinya, kata Budi Gunadi, bila masyarakat membeli obat di apotek, data pembelian obat akan masuk ke Satu Sehat.

"Misalnya, pakai Apple atau Samsung Watch sudah langsung terintegrasi dan jadi milik individu, sekarang kan dimiliki fasilitas kesehatan. Nanti jadi milik individu, sehingga kalau dia sakit bisa share data ke dokter dan dokter bisa lihat record-nya seperti apa, wah rajin lari nih, jantungnya sehat, tapi beli obat di apotek untuk sakit perut," tuturnya.

Dengan memiliki rekaman data kesehatan pasien langsung dari pasien tersebut. Harapannya, kata dia, dokter jadi lebih cepat tahu penyakit pasien tersebut.

"Ini bisa digunakan oleh pemda, dinas kesehatan untuk memahami populatian health, kesehatan populasi di level desa, kecamatan, kabupaten kota, sehingga intervensinya lebih pas, spesifik berbasis data, efektif dan efisien," kata Budi.

Budi Gunadi menyebut rencananya Satu Sehat selesai pada akhir 2023 dan akan praktis digunakan pada tahun 2024.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat