- Bus merupakan salah satu moda transportasi darat yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak lama.
Tercatat PO (Perusahaan Otobus) NPM atau Naikilah Perusahaan Minang merupakan PO tertua di Sumbar (Sumatera Barat) dan di Indonesia.
Bahkan diketahui bahwa PO (Bus) NPM sudah ada sebelum Indonesia merdeka yakni telah berdiri sejak tahun 1937 atau pada masa Hindia Belanda.
Dilansir dari Kata Sumbar, PO NPM didirikan di Padang Panjang, Minangkabau oleh Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang. Bus ini mulanya hanya melayani rute beberapa trayek dalam provinsi Sumatera Barat saja.
Baca Juga: PT NPM Dukung Karantina Lokal di Sumbar, Tapi Ada Syaratnya
Namun mulai tahun 1980-an bus ini mulai melayani rute antar pulau yakni dari Sumbar ke Jabodetabek dan Bandung. Selain itu, juga melayani rute antar provinsi yaitu Sumbar - Dumai, dan Sumbar - Duri, Bukittingi - Binjai, dan Bukittinggi - Medan.
Tak berhenti disitu, dalam mengepakkan sayap bisnisnya dan mempermudah penumpang PO NPM sejak awal tahun 2020 juga telah menjalin kerjasama dengan PO lainnya yakni PO Haryanto dan PO Sumber Alam.
Kerjasama dengan PO Haryanto untuk melayani penumpang dari pulau Sumatera menuju Jawa Tengah bagian utara dan Jawa Timur. Sedangkan dengan PO Sumber Alam yakni untuk melayani penumpang dari pulau Sumatera dengan tujuan Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian selatan dan sebaliknya.
Sudah tentu selama 86 tahun beroperasi PO NPM mengalami pasang surut karena sebagai berikut:
1. Menurunnya minat pengguna terhadap moda transportasi bus untuk melakukan perjalanan antar pulau, karena hadirnya maskapai penerbangan yang dinilai lebih aman, nyaman dan atau biaya yang relatif terjangkau.
2. Kepemilikian mobil pribadi yang semakin banyak salah satunya karena adanya kemudahan kredit.
3. Maraknya perusahaan travel yang menggunakan mobil kecil.
4. Munculnya pandemi Covid-19 pada tahun 2020 yang semakin memperpuruk keadaan karena adanya kebijakan yang membatasi mobilitas fisik.