- Setelah menjalani perawatan medis hampir tiga pekan, santri yang dibakar seniornya di Pondok Pesantren Pasuruan, Jawa Timur, akhirnya meninggal dunia.
Namun, sayangnya aksi sadis yang dilakukan sang senior dianggap hanya sebagai kecelakaan.
Isak tangis keluarga pun pecah saat jenazah santri ponpes Pasuruan yang berinsial INF (13 tahun) itu sampai kediamannya, di Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Wowon The Killer, Bantai Korban di Canjur, Bekasi dan Laut
Ayah korban, Gunawan bahkan beberapa kali jatuh pingsan karena tak kuasa menahan kesedihan atas kepergian putra sulungnya.
Bocah remaja itu meninggal dunia usai hampir tiga pekan dirawat intensif di RSUD Sidoarjo akibat luka bakar 70 persen yang dialami tubuhnya.
Kabar duka tersebut dikonfirmasi oleh pihak Humas Ponpes Al Berr menjelaskan santrinya itu meninggal di rumah sakit.
Baca Juga: Bantai 9 Nyawa di Bekasi hingga Cianjur, Ini Pengakuan Istri ke-4 Wowon The Killer
“Meninggal di RS, rencana pemakaman kami masih menunggu info,” ujar Humas Ponpes Al Berr, Syamsul Islam.
Santri berumur 13 tahun ini dibakar oleh teman satu pesantrennya pada akhir Desember lalu.
Meski sangat terpukul, keluarga tetap mengikhlaskan kepergian remaja yang dikenal sebagai anak yang baik, mandiri dan rajin mengaji tersebut.
Sebagai informasi tambahan, santri asal Ponpes Al Berr di Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Pandaan Pasuruan yang berinisial INF (13), dibakar oleh seniornya, MHM (16).
Baca Juga: Diincar Para Napi Sampai Jerit di Penjara, Raja Kartel Narkoba El Chapo Surati Presiden
Peristiwa mengerikan tersebut bermula pada malam tahun baru, Sabtu 31 Desember 2022 pukul 22.00 WIB, di Ponpes Al Berr, Dusun Sangarejo, Desa Karangjati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan pelaku menuduh korban sebagai pencuri lantaran uang miliknya dan santri lain yang menghilang.