- Bukan hanya teman minum teh dan kopi di pagi atau sore hari, kue tradisional juga bisa menjadi bagian dari upacara sakral, seperti di Adat Minang, terutama di sekitar Lubung Basung, Kabupaten Agam.
Jumlahnya tidak cukup satu atau dua. Ada 11 kue tradisional khas Lubuk Basung, Kabupaten Agam yang sering mengisi Adat Minang, terutama menjadi seserahan pernikahan.
Bahan dasar yang banyak dipakai di kue tradisional untuk Adat Minang ini adalah tepung beras ketan. Beberapa penganan khas Lubuk Basung, Kabupaten Agam ini dibuat manis dengan gula tebu.
Jajanan kue tradisional ini bisa ditemukan di kios Etek Newan Kue di Pasar Lama Balai Salasa Lubuk Basung yang sudah berjualan selama 50 tahun. Masing-masing camilan untuk Adat Minang ini juga mirip-mirip harganya.
Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap 21 Seri Balapan MotoGP 2023 di 18 Negara, Termasuk Indonesia
Semua kue-kue ini bisa dilihat pada tayangan Youtube Herlina Basri, tapi ada beberapa yang tidak diketahui harganya.
1.Kue Kareh-kareh
Harga Rp15.000. per buah.
Ada juga yang menyebut ini kue Jaddah atau Juadah. Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras.
Ukuran kue kareh-kareh ini lebih besar dari biasanya. Berhubung ini kue tradisional untuk acara Adat Minang, ukurannya pun dibuat sebesar talam.
2.Kue Lauak atau Kue Ikan Rayo
Harga Rp15.000. per buah.
Kalau dari rasa dan tekstur, ini kue bolu. Bentuknya yang unik mirip ikan karena dipanggang pakai cetakan khusus.
Penggunaan kue lauak sebagai seserahan di Adat Minang ini unik karena tidak ditemukan selain untuk adat Pariaman, Lubuk Basung, dan Tiku.
Baca Juga: Berita Duka: Shinta Ratri Pendiri Ponpes Waria Al Fatah Yogyakarta Meninggal Dunia
Herlina Basri yang asli Bukittinggi menyebut kalau ia tak pernah menemukan kue ini dan beberapa jenis yang dijual di sini untuk Adat Minang di daerahnya.