bdadinfo.com

Korban Gempa Turki dan Suriah Mencapai 41.000 Jiwa - News

Ilustrasi





- Jumlah korban jiwa akibat Gempa Bumi yang melanda Turki dan Suriah kini menjadi 41,000 jiwa.Gempa Bumi berkekuatan 7.8 pada senin 6 Februari 2023 itu membuat banyak orang kehilangan tempat tinggal mereka.

Korban dari bencana ini pun terus bertambah, orang-orang yang berhasil diselamatkan kembali berperang dengan suhu musim dingin yang  hampir membuat mereka  membeku lantaran tempat tinggal mereka telah hancur.

Dilansir dari INews,id, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuturkan, adanya sejumlah masalah dalam tanggap awal terhadap gempa bumi berkekuatan 7,8 yang mengguncang Turki dan Negara tetangganya itu. Namun, saat ini situasinya sudah terkendali.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tebak Gambar Level 2 Terlengkap dan Terbaru Aplikasi Game Asah Otak di Ponsel

 “Kami menghadapi salah satu bencana alam terbesar tidak hanya di negara kami tetapi juga dalam sejarah kemanusiaan,” kata Erdogan dalam pidato televisi di Ankara.

Disisi lain,dari sembilan korban yang diselamatkan kemarin, terdapat dua laki-laki bersaudara masing-masing berusia 17 dan 21 tahun. Keduanya ditarik dari reruntuhan sebuah blok apartemen di Provinsi Kahramanmaras.

Selain itu, ada juga seorang pria dan perempuan muda Suriah yang diselamatkan di Antakya, setelah lebih dari 200 jam berada di bawah puing-puing bangunan. Seorang anggota tim penyelamat mengatakan, mungkin masih ada orang yang masih hidup untuk ditemukan.

Baca Juga: Segera Meluncur! Ini Spesifikasi POCO X5 5G, Pakai Chipset Snapdragon 695 Harga 3 Jutaan

“Orang-orang sangat menderita. Kami mengajukan permohonan untuk menerima tenda, bantuan, atau semacamnya, tetapi sampai sekarang kami belum menerima apa-apa,” kata Hassan Saimoua, seorang pengungsi yang tinggal bersama keluarganya di sebuah taman bermain di Kota Gaziantep di Turki Tenggara

Saat ini, Saimoa dan warga Suriah lainnya yang berlindung di Gaziantep hanya menggunakan lembaran plastik, selimut, dan karton untuk mendirikan tenda darurat di taman bermain itu.

“Kebutuhan (para penyintas gempa) sangat besar, meningkat setiap jam. Sekitar 26 juta orang di kedua negara membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata Direktur Organisasi Kesehatan Dunia untuk Eropa, Hans Henri P Kluge.

“Ada juga kekhawatiran yang berkembang atas masalah kesehatan yang muncul terkait dengan cuaca dingin, kebersihan dan sanitasi, dan penyebaran penyakit menular, dengan orang-orang yang rentan khususnya yang berisiko,” tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat