bdadinfo.com

Ketika Pelabuhan Air Bangis Dilanda Wabah, Kisah Terlupakan di Pantai Barat Sumatera - News

Ketika Air Bangis Dilanda Wabah Malaria. (Dok Air Bangis.)

- Pada tahun 1882, langit Sumatera Barat berselubung kesedihan.

Pelabuhan Air Bangis, yang dulunya gemerlap aktivitas pelayaran dan perdagangan, terasa sunyi dan ditinggalkan. 

Pemerintah Belanda, setelah beberapa tahun terjebak dalam dilema, akhirnya mengambil tindakan untuk menyelamatkan penduduk yang terkena penyakit malaria.

Baca Juga: Empat Destinasi Wisata Kota Arang Sawahlunto yang Wajib Dikunjungi

Kemerosotan Pelabuhan Air Bangis tidaklah datang begitu saja. Faktor-faktor kompleks seperti perluasan wilayah ke utara yang membuat Pelabuhan Sibolga menjadi magnet ekonomi baru, dan pajak yang memberatkan bagi pedagang asing.

Akibat dari hal tersebut, Pelabuhan Air Bangis terus mengalami penurunan aktivitas. 

Saling terhubungnya akses jalan di daerah hinterland juga mengalihkan perhatian Belanda, yang akhirnya membuka jalan bagi kawasan Pantai Timur Sumatera untuk berkembang sebagai pusat ekonomi dan politik.

Baca Juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila, Kunci Jawaban Tema 1 Subtema 2 Kelas 6 Halaman 75 76 77 Semester 1

Namun, yang paling mematikan bagi Air Bangis adalah wabah penyakit malaria. 

Nyamuk pembawa penyakit ini bersembunyi di genangan air yang bertebaran akibat kondisi berawa-rawa dan intensitas hujan tinggi. 

Korban malaria terus bertambah, meskipun Pemerintah Belanda berusaha keras memperbaiki drainase untuk mengeringkan area dan menghalangi perkembangbiakan nyamuk.

Baca Juga: 5 Jurnalis Ternama dari Sumatera Barat, Salah Satu di Antaranya Pernah Meraih Gelar Pahlawan Nasional

Pada tahun yang sama, cahaya harapan akhirnya datang. 

Pemerintah Belanda mengambil keputusan berani dengan mendatangkan dokter pribumi terkemuka, dr. Radja Dorie Lubis, untuk mengatasi wabah penyakit tersebut. 

Dr. Radja bukan hanya membawa pengobatan bagi penyakit malaria, tetapi juga memerangi penyakit kolera yang merajalela di kalangan penduduk. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat