bdadinfo.com

5 Jurnalis Ternama dari Sumatera Barat, Salah Satu di Antaranya Pernah Meraih Gelar Pahlawan Nasional - News

Samaun Bakri, Salah Satu Tokoh Jurnalis Ternama yang juga Kepercayaan Presiden Soekarno. (pariamankota.go.id)

Indonesia memiliki sejumlah pahlawan nasional yang tidak hanya membela kemerdekaan Indonesia, tetapi juga memberikan kontribusi yang bisa memajukan negara Indonesia pada kehidupan saat ini.

Dalam lintasan sejarah, terdapat banyak sekali tokoh tokoh yang berjasa dalam memberikan sumbangsih demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Dari seluruh tokoh masyarakat yang menjadi pahlawan nasional, terdapat beberapa tokoh yang bekerja sebagai jurnalis pada masa era pemerintahan Hindia Belanda, kemerdekaan Indonesia hingga generasi yang lahir pada era Orde Baru.

Namun beberapa dari mereka memiliki latar belakang yang unik, dan juga mendapatkan penghargaan yang paling penting yaitu gelar pahlawan nasional.

Berikut 5 tokoh jurnalis ternama dari Sumatera Barat yang pernah berjuang untuk kemajuan Indonesia dan meraih gelar pahlawan nasional:

1. Chalid Salim

Abdoel Chalid Salim atau nama baptisnya adalah Ignatius Franciscus Michael Salim adalah seorang wartawan dan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia yang memiliki ideologi berhaluan sayap kiri.

Ia merupakan putra dari Sutan Muhammad Salim, seorang jaksa dari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Dia juga merupakan adik dari pejuang kemerdekaan Indonesia yang pandai menguasai sembilan bahasa asing, Haji Agus Salim.

Chalid pernah bekerja di kantor advokat dan aktif menulis di mingguan Halilintar Hindia, selain itu beliau juga pernah redaktur di kantor Pewarta Deli. Tetapi karya tulisannya mendapat kecaman dari pemerintah hindia Belanda seperti poenale sanctie yang membuat kedoknya sebagai aktivis komunis terbongkar.

Chalid pernah dipenjara selama setahun di Medan, sebelum akhirnya dibuang ke Boven Digul, selama itu beliau pernah membuat suatu karya yang berkesan yaitu Vijftien Jaar Boven-Digoel Concentratiekamp op Nieuw-Guinea Bakermat van de Indonesische Onafhankelijkheid atau diartikan menjadi "Lima Belas Tahun Digul, Kamp Konsentrasi di Nieuw Guinea, Tempat Persemaian Kemerdekaan Indonesia" yang dirilis pada tahun 1977.

2. Tan Malaka

Pemilik nama lengkap Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, merupakan seorang pengajar, filsuf, pejuang kemerdekaan Indonesia, pendiri Partai Murba dan menjadi salah satu pahlawan nasional dari Indonesia.

Beliau pernah ikut kegiatan seperti muktamar ke - 5 organisasi sarekat Islam dan bertemu dengan sejumlah tokoh terkemuka seperti Tjokroaminoto, Agus Salim, Darsono, dan Semaun.

Kongres pada hari itu membahas tentang permasalahan anggota ganda pada Sarekat Islam dan Partai Komunis (PKI). Agus Salim dan tokoh lainnya, Abdul Muis melarang, sedangkan Semaun dan Darsono sama-sama anggota PKI.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat