- Laga terakhir fase grup Euro 2024 yang mempertemukan Republik Ceko vs Turki menjadi laga paling keras sepanjang sejarah gelaran turnamen sepak bola Eropa empat tahunan tersebut.
Pertandingan yang dimenangkan Turki dengan skor 2-1 itu diwarnai hujan kartu selama laga berlangsung.
Tim berjuluk bulan sabit tersebut mendapatkan 11 kartu kuning, sementara Republik Ceko mendapatkan 7 kartu kuning dan 2 kartu merah.
Baca Juga: Dosen Ilmu Komunikasi UNAIR Beberkan 3 Faktor Dibalik Populernya Film Horor Tanah Air, Apa Saja?
Dilihat dari jumlah kartu yang dikeluarkan wasit, laga Turki vs Ceko ini mengingatkan kita kepada laga Piala Dunia 2006 yang mempertemukan Portugal vs Belanda dimana wasit mengeluarkan 16 kartu kuning dan 4 kartu merah.
Dari 4 kartu merah yang dikeluarkan wasit, baik pemain Portugal maupun Belanda sama-sama mendapatkan dua kartu merah.
Karena laga tersebut digelar di Max-Morlock-Stadion yang berada di kota Nuernberg, pertandingan saat itu dijuluki sebagai Pertarungan Nuernberg.
Baca Juga: Cara Mengecilkan Perut Buncit dengan Cepat
Laga Republik Ceko vs Turki digelar di stadion Volksparkstadion, Hamburg yang merupakan kandang Hamburger SV serta dipimpin oleh wasit Romania, Istvan Kovacs.
Semua itu berawal pada menit ke 11 yang dimana pemain Fiorentina, Antonin Barak mendapatkan kartu kuning karena mendorong Ferdi Kadioglu.
Sembilan menit kemudian, Barak harus mandi lebih cepat usai mendapatkan kartu kuning kedua karena melanggar Salih Ozcan.
Dengan kartu merahnya tersebut, Antonin Barak memecahkan rekor kartu merah tercepat sepanjang sejarah Euro setelah sebelumnya dipegang oleh Eric Abidal pada Euro 2008 ketika Perancis menghadapi Italia. Saat itu Abidal hanya bermain selama 24 menit.
Setelah laga berjalan 30 menit, kartu kuning kembali dikeluarkan wasit untuk dua pemain Turki, yakni Salih Ozcan pada menit 31 dan Kenan Yildiz 6 menit kemudian karena keduanya melakukan pelanggaran.