bdadinfo.com

Sama-sama Bermarkas di Swiss, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya UEFA dan FIFA - News

Ilustrasi (Reuters)




- FIFA dan UEFA merupakan dua federasi sepakbola lintas negara yang sama-sama sangat disegani banyak pihak.

UEFA merupakan federasi bagi seluruh negara di eropa, sedangkan FIFA merupakan badan sepakbola bagi negara di seluruh dunia.

Selain itu,kini  mereka sama-sama memiliki markas utama di negara Swiss, salah satu negara di eropa tengah.

Hal yang menjadi banyak pertanyaan orang adalah mengapa dua federasi ini sama-sama bermarkas di Swiss? Berikut penjelasannya.

Swiss merupakan salah satu negara yang sama sekali tidak ikut campur dalam perang di dunia.

Negara ini selama lebih dari 200 tahun lamanya menghindari konflik dan menjauh dari segala jenis perang.

Terakhir kali negara Swiss terlibat perang adalah pada tahun 1815 menghadapi Napoleon.

Saking netralnya sebagai negara, Swiss sampai tidak mau untuk ikut campur dalam konflik internasional apa pun.

Hal itu terbukti dengan tidak ikutnya mereka menjadi anggota NATO dan juga Uni Eropa. Bahkan mereka baru bergabung menjadi anggota PBB pada 2002 lalu.

Baca Juga: Player Wajib Tahu! 5 Fakta Unik dan Menarik Karakter Nilou di Genshin Impact

Swiss juga menjadi salah satu negara paling aman. Hal ini tidak terlepas dari letak geografisnya yang dikelilingi pegunungan dan dataran tinggi sehingga Swiss sulit untuk diserang.

Bahkan saking amannya, Swiss akan menjadi satu-satunya negara yang aman jika perang nuklir meletus.

Hal tersebut dikarenakan negara tersebut memiliki tempat berlindung (fallout shelter) nuklir yang mampu menampung 8,5 juta warganya.

Swiss juga masih memiliki ruang yang cukup untuk menampung 1,2 juta orang.

Hal tersebut membuat Swiss menjadi negara yang dianggap cocok untuk menjadi tempat markas suatu federasi olahraga yang prinsipnya harus memisahkan diri dari politik.

Baca Juga: TKW Cantik Usai Keramasi Majikan Malah Minta Dipijit yang Aneh-aneh

Markas FIFA dan UEFA tidak berarti tak pernah berganti markas sepanjang sejarah mereka.

UEFA pada awal pembentukan bermarkas di Paris, Prancis di tahun 1954.

Barulah pada Desember 1959, markas besar UEFA pindah ke Bern, ibu kota Swiss.

Di kota Bern saja lokasi Markas Besar UEFA dua kali pindah, yaitu pada 1962 dan 1974.

Setelah 35 tahun bermarkas di Bern, UEFA kembali memindahkan markas besar mereka. Kali ini ke Nyon, sebuah kota yang saat itu berpenduduk 15 ribu jiwa.

Markas besar baru tersebut hanyalah kantor sementara. Bangunannya saja milik Providentia, sebuah perusahaan asuransi di Swiss.

UEFA menyewa satu sayap bangunan Providentia sambil menunggu Markas Besar UEFA yang sebenarnya, yang juga berlokasi di Nyon, rampung.

Kesepakatan jual beli lahan La Colline ditandatangani oleh UEFA dan pejabat kota Nyon pada 6 Juli 1993.

Di lahan yang terletak di pinggiran kota inilah Markas Besar UEFA dibangun.

Secara resmi, UEFA mulai menempati markas besar ini pada 22 September 1999. Hingga sekarang UEFA masih berkantor di sana.

Sedikit banyak, keputusan UEFA untuk tidak menetap di satu lokasi dipengaruhi oleh ketidakmampuan gedung markas besar untuk menampung jumlah karyawan.

Jika jumlah karyawan UEFA sudah terlalu banyak untuk markas besar yang sekarang, bukan tidak mungkin Markas Besar UEFA akan kembali pindah.

FIFA sendiri baru bermarkas di Swiss pada tahun 27 Mei 2007.

Seperti UEFA, FIFA juga berkali-kali pindah lokasi markas besar. Berlokasi di salah satu wilayah paling bergengsi di Zurich, Markas Besar FIFA mendapat keistimewaan.

Pemerintah kota mengizinkan jalan di mana Markas Besar FIFA berlokasi dinamai FIFA-Strasse atau Jalan FIFA, dalam Bahasa Indonesia.

Selain menjadi kantor FIFA dan UEFA, Swiss juga merupakan markas besar dari International Olympic Committee (IOC), sebuah badan olahraga terbesar di dunia.

IOC bermarkas di kota di Lausanne, Swiss sejak tahun 1915.

Swiss juga menjadi negara bagi banyak federasi olahraga lainnya seperti senam, balap sepeda, bola voli, bola basket, bola tangan, ski, dan hoki es.

Bahkan Pengadilan Arbitrase Olahraga yang banyak mengurusi kasus kesejahteraan atlet tersebut juga berlokasi di Swiss.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat