BUKITTINGGI, HALUAN — Tari piring kreasi yang ditampilkan tim kesenian Kota Bukittinggi mengundang decak kagum peserta kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Senin (9/5) malam.
Tim kesenian Kota Wisata diwakili Sanggar Gastarana dengan 11 personel menghoyak panggung utama di gedung pertemuan kampus Universitas Darul Salam Banda Aceh dengan menampilkan aneka tarian diiringi musik khas daerah.
Para peserta kongres yang berasal dari 54 kabupaten dan kota se Indonesia yang merupakan anggota JKPI terkesima menyaksikan dara cantik menari di atas pecahan kaca. Pada kesempatan itu, peserta menyampaikan apresiasi kepada Wakil Walikota H. Irwandi yang memimpin delegasi Kota Wisata pada kongres yang berlangsung 9-12 Mei 2016.
Kabid Museum dan Peninggalan Sejarah Disbudpar Kota Bukittinggi, Ridwan, dalam keterangan langsung dari Banda Aceh, Selasa (10/5) menyebutkan, keikutsertaan tim kesenian sekaligus promosi aneka seni dan budaya Kota Bukittinggi pada iven nasional yang digelar untuk kelima kali.
Pada bagian kegiatan kongres tersebut, Wawako Irwandi bersama dirinya serta Kabid Kebudayaan, Almisri, juga mengikuti seminar Kota Pusaka di Museum Rumah Aceh.
Kongres JKPI ke-5 merupakan program pengelolaan penataan kota pusaka (P3KP) Kementerian Pekerjaan Umum. Banda Aceh mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah pada kongres tersebut, sekaligus mengumandangkan Kotaraja menuju Warisan Sejarah. Bukittinggi, termasuk salah satu kota sebagai anggota JKPI.
Wawako Irwandi mengaku mendapat banyak masukan dari rangkaian kongres dan seminar serta peninggalan sejarah yang ada di Kotaraja sebagai kota sangat tua dengan usia 710 tahun.
“Kita mesti belajar dari Kotaraja dalam mengembangkan kotanya di bidang pusaka dan sejarah,” ujarnya. Bukan tidak mungkin Bukittinggi ditata lebih baik ke depan, sehingga juga menjadi kota yang unggul dengan peninggalan sejarah dan pusaka. (h/rel/ril)