bdadinfo.com

Permintaan Tenaga Perawat di Luar Negeri Tinggi, Setwapres Datangi STIKes Fort de Kock Bukittinggi - News

BUKITTINGGI, HALUAN – Pemerintah RI melalui Tim Kementerian Sekretariat Negara RI Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) diturunkan ke STIKes Fort de Kock Bukittinggi, Kamis (28/7). Kedatangan tim tersebut untuk melakukan sosialisasi serta pengumpulan data dan informasi terkait program untuk mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang profesional di bidang perawat dan care giver (asisten perawat) untuk bekerja di luar negeri.

Kepala Bidang Pendidikan, Penelitian dan Teknologi Setwapres RI, Adila Palupi pada kesempatan tersebut mengatakan jika selama ini Indonesia banyak mengirim Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari sektor informal dan rumah tangga, maka saat ini Pemerintah RI berupaya untuk mengirim TKI yang profesional di bidangnya. Salah satunya di bidang profesi perawat dan care giver. Dari data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tahun 2015, permintaan tenaga perawat Indonesia dari luar negeri berjumlah 15.431 orang, sementara yang dapat dipenuhi sekitar sepertiganya yakni, 5.625 orang (37 persen). Permintaan tenaga perawat ini lebih banyak dari negara Timur Tengah dan Eropa.

Sementara itu, Ketua STIKes Fort de Kock Bukittinggi Evi Hasnita mengungkapkan, saat ini ada beberapa alumni STIKes Fort de Kock Bukittinggi yang telah bekerja di Arab Saudi dan Malaysia. Bahkan untuk tahun ini, ada sekitar tujuh alumni yang telah mendaftar untuk bekerja di luar negeri. “STIKes Fort de Kock Bukittinggi ini telah menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan rumah sakit di luar negeri, seperti Kolej Universiti Islam Melaka Malaysia, Fakultas Health Sciences Universitas Ottawa Kanada, Kolej Universiti Islam Antar Bangsa Selangor (KUIS), University of PECS Hungaria, University Torgut Ozal Turki, University Szeget Hungaria, Putra Specialist Hospital Melaka Malaysia, serta negara-negara yang tergabung dengan SEAMEO SEAMOLEC (Philipina, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Jepang dan Vietnam),” ujar Evi Hasnita. (h/wet)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat