bdadinfo.com

Waspada! 4 dari 10 Masyarakat Terancam Bahaya BPA Akibat Konsumsi Air Galon Isi Ulang - News

Penggunaan Galon BPA Timbulkan Pro Kontra, Benarkah Galon Jenis PET Lebih Aman Digunakan? Cek Faktanya (cleopurewater.com)

- Sebanyak 40 persen masyarakat lebih memilih air minum dalam kemasan (AMDK) termasuk yang menggunakan galon isi ulang daripada air sumur yang direbus.

Hal ini senada dengan data yang disampaikan Kementerian Kesehatan, bahwa empat dari 10 rumah tangga di Indonesia lebih memilih minum air kemasan baik dari galon maupun botol.

Data tersebut menunjukkan angka tiga kali lipat lebih besar dari persentase rumah tangga yang mengkonsumi air pipa untuk dijadikan air minum.

Baca Juga: Raih Pengalaman dengan Program Magang BCA Ini, Segera Daftar! Penempatan di Banten dan Semarang

Peningkatan konsumsi air kemasan termasuk galon isi ulang dipengaruhi faktor krisis air bersih, yang menjadikan mayoritas orang Indonesia ketergantungan pada air kemasan baik galon atau botol.

Keputusan masyarakat memilih minum dari air galon isi ulang selain dirasa lebih segar juga dirasa lebih aman.

Berbicara lebih aman, benarkah air kemasan terutama air galon isi ulang benar-benar aman?

Baca Juga: Parah Banget! Bikin Kalangan Remaja Kecanduan, Ini Alasan Judi Online Sulit Diberantas di Indonesia

Sayangnya, galon kemasan polikarbonat yang mengandung BPA berbahaya telah beredar 80 persen di pasar.

BPA adalah komponen utama dalam plastik polikarbonat, yang biasa digunakan dalam pembuatan botol air dan wadah makanan.

BPA (Bisphenol A) adalah senyawa kimia yang sering digunakan dalam produksi berbagai produk plastik, termasuk botol plastik, termasuk botol air minum galon.

Baca Juga: Penasaran Naik KCJB? Begini 3 Cara Beli Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung

Sisanya, merupakan galon berbahan dasar kemasan plastik jenis Polythylene Terephthalate (PET) yang relatif lebih aman pada kesehatan.

Hal tersebut berdasarkan data penjualan dari salah satu brand air minum galon ternama yakni AQUA.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat