– Siapa yang tidak kenal dengan Mixue? Brand waralaba asal China yang menjual varian minuman teh dan es krim.
Mixue sendiri masuk ke Indonesia pada 2020. Gerai pertamanya berada di Cihampelas Walk, Kota Bandung.
Produk Mixue ini menjadi viral semenjak banyak masyarakat yang mengatakan rasanya enak, namun memiliki harga murah.
Baca Juga: Pendaftaran Pengawas TPS Pemilu Sudah Dibuka: Berikut Gaji, Syarat dan Jadwal Pembentukan Pengawas TPS Pemilu 2024
Sehingga, hal tersebut mengakibatkan gerai Mixue makin bertumbuh pesat dan menjamur di mana-mana.
Bahkan, saking pesatnya pertumbuhan Mixue sampai dijuluki “Malaikat Pencabut Ruko Kosong’, karena banyak ruko kosong di beberapa daerah di Indonesia yang berubah menjadi gerai Mixue.
Sebagai informasi, gerai Mixue menjadi waralaba dengan jumlah gerai ke-5 terbanyak di dunia, mengalahkan Burger King. Namun, saat ini malah gerai-gerai Mixue mulai terlihat sepi pengunjung.
Baca Juga: 5 Tips yang Efektif Strategi untuk Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial Bagi Orang Introvert
Diduga ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya gerai Mixue yang menjadi sepi, di antaranya:
- Customer Mulai Bosan
Produk yang dijual di Mixue tidak terlalu banyak berkembang alias itu-itu saja. Sebab, pemilik franchise hanya mengikuti produk yang dipasok dari pusat.
Baca Juga: Jadi Perhatian Internasional, Simak Fakta tentang Gempa yang Mengguncang Jepang
- Kanibal Sale
Dikarenakan tidak adanya aturan radius antar gerai, hal ini mengakibatkan kanibal sale. Sehingga, membuat salah satu gerai yang berdekatan menjadi ‘mati’.
- Muncul Pesaing
Baca Juga: Rekam Jejak Rizal Ramli Sebagai Tokoh Bangsa yang Memperjuangkan Kepentingan Negara untuk Rakyat
Saat ini, semakin banyak produk serupa yang seperti Mixue dengan harga yang sama terjangkaunya, seperti Ai-Cha, Momoyo, dan We Drink.