– Motor listrik mulai marak digunakan masyarakat seiring beragam stimulus yang diberikan pemerintah.
Bahkan, pemerintah telah merancang road map alias peta jalan pemakaian kendaraan listrik sebagai alat transportasi nasional.
Keseriusan pemerintah untuk menggalakkan penggunaan motor listrik salah satunya tercermin dari target konversi motor BBM menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu unit. Kemudian pada 2024, target konversi meningkat menjadi 150 ribu unit motor.
Strategi lain yang dilakukan pemerintah adalah memberikan bantuan Rp7 juta per unit sebagai potongan biaya konversi sepeda motor listrik.
Baca Juga: Lho, Oknum Guru Istri Aparat Kok Jadi Pelaku Pembully Anak Atta Halilintar, Aurel Hermansyah: Parah!
Baca Juga: KTM Sebut Ada Perubahan pada Pembalap di Musim 2024, Pedro Acosta Berpeluang ke MotoGP?
Baca Juga: Gubernur Bangga Sumbar Dipercaya Gelar Latsitardanus ke-43
Proses konversi motor BBM dilakukan di Bengkel Konversi berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh Balai Besar Survei dan Pengujian Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (KEBTKE).
Sebanyak 24 bengkel konversi bersertifikat Kementerian Perhubungan bisa digunakan untuk konversi motor BBM menjadi motor listrik.
Cara lain yang dilakukan pemerintah mendukung percepatan target konversi motor listrik adalah dengan menerbitkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Operasional dan atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah.
Memakai motor listrik tak hanya ramah lingkungan, tetapi jika dibandingkan dengan motor konvensional yang memakai bahan bakar minyak (BBM) juga lebih hemat dari sisi biaya.
Seberapa besar penghematan menggunakan motor listrik dibandingkan motor BBM? Berikut ulasan lengkapnya.
Baca Juga: Pep Guardiola Lega Manchester City Akhirnya Juara Liga Champions, Bawa-Bawa Nama Messi Segala
Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Penguji Disertasi Doktor di ISI, Dua Pendukung Ini Saling lempar Sindiran