bdadinfo.com

Selain Cahaya Kota, Polusi Cahaya dari Satelit Elon Musk Ancam Dunia Astronomi - News

Elon Musk pendiri Tesla

- Polusi cahaya semakin mengkhawatirkan para astronom, hal ini sangat mengganggu pengamatan luar angkasa.

Selain cahaya dari kota-kota di Bumi, gangguan ini juga berasal dari semakin masifnya peluncuran satelit.

Satelit aktif milik Elon Musk adalah yang paling mengganggu, yakni 3.000 dari 5.000 satelit aktif yang mengorbit bumi merupakan milik dari SpaceX Musk.

Baca Juga: Masyarakat Purworejo Harap Waspada, Ini Himbauan BPBD Terkait Perubahan Cuaca Ekstrim

Dilansir dari theguardian.com, kontribusi kecerahan buatan langit malam atau Skyglow, menambah polusi cahaya yang awalnya hanya dari kota-kota di Bumi.

Mega-konstelasi satelit ini menambah kekacauan, bagi para astronom, kecerahan akibat tumpukan cahaya buatan itu membuat mereka sulit melakukan pengamatan bahkan mengancam mereka dalam membuat penemuan baru.

Tahun 2019 merupakan awal gangguan tersebut, ketika SpaceX meluncurkan 60 satelit Starlink pertama mereka, para astronom terkejut ketika melihat betapa terangnya satelit-satelit tersebut.

Baca Juga: Soal Perppu Cipta Kerja, Rizal Ramli Telak Menohok ke Mahfud MD: Intelektual Kawan Saya Luntur di Mesin Cuci

Ratusan satelit telah diluncurkan pada tahun 20220, hal ini memantik komentar arkeolog luas angkasa dari Universitas Flinders, Alice Gorman, menurutnya akan terjadi perubahan radikal di luar angkasa akibat dari peluncuran satelit yang semakin masif itu.

Peluncuran masif ini akan tetap terjadi sampai akhir dekade, hal ini dianggap sebagai dampak dari pembiayaan yang semakin murah untuk mrluncurkan satelit ke luar angkasa.

Dikutip dari theguardian.com, Fred Watson, seorang astronom pemerintah Australia, mengatakan kepada Astronomical Society of Victoria, setidaknya akan ada 100.0000 satelit yang akan mengorbit sampai akhir dekade ini.

Baca Juga: Tegas Tolak Pemilu Proporsional Tertutup, NasDem Pasang Badan ke MK

Sekitar 10 persen adalah ambang batas kecerahan buatan pada langit malam, lebih dari itu, sangat mustahil untuk melakukan pengamatan ilmiah terhadap langit, bahkan meningkatkan kemungkinan tabrakan orbit.

Dilansir dari theguardian.com, NASA mengatakan jumlah satelit yang semasif itu tidak hanya meningkatkan kemungkinan tabrakan, tetapi juga mengancam penemuan asteroid yang dapat menhancurkan Bumi.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat