- Provinsi Aceh atau yang dulu dikenal sebagai Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu wilayah yang punya peran dan hubungan yang sangat banyak dengan kisah berdirinya negara Indonesia.
Aceh yang juga sering kali disebut sebagai Tanah Rencong merupakan daerah yang lokasinya berada di ujung barat Indonesia tersebut memiliki sejumlah informasi menarik. Salah satunya terkait tokoh besar Tanah Rencong, yakni Teuku Markam.
Teuku Markam adalah seorang tokoh besar Aceh yang lahir di Aceh Utara 12 Maret 1924 silam. Sosoknya dikenal sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia yang berasal dari Tanah Rencong.
Baca Juga: Akhirnya Terjawab! Ternyata Ini Alasan Aceh Disebut sebagai Daerah Istimewa
Kekayaannya bahkan tetap dikenang hingga saat ini atau 37 tahun setelah kematiannya pada Desember 1985. Teuku Markam merupakan sosok pengusaha yang rela menyumbangkan hartanya untuk diberikan pada salah satu mahakarya negara, Monumen Nasional (Monas).
Peran Teuku Markam pada salah satu bangunan ikonik Republik Indonesia dan kota DKI Jakarta tersebut adalah sumbangannya terhadap pembangunan Tugu Monas. Diketahui, sang pengusaha memberikan emas seberat 28 kg untuk lapisan lidah api yang berada di ujung monas.
Lidah api seberat 14,5 ton setinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan di ujung Tugu Monas tersebut dilapisi emas seberat 35 kg dimana 28 kg diantaranya merupakan sumbangan dari Teuku Markam dari Aceh.
Diera kepemimpinan Presiden Soekarno, nama Teuku Markam disebut sebagai salah satu pengusaha terkaya se-Indonesia yang hidup di masa tersebut.
Selain menekuni bidang bisnis, Teuku Markam juga merupakan anggota militer yang berpangkat Letnan Satu yang bergabung bersama Tentara Rakyat Indonesia (TRI) setelah menyelesaikan pendidikan wajib militer di Banda Aceh.
Berikut deretan fakta yang jarang diketahui terkait pengusaha Teuku Umar dari Tanah Rencong:
1. Memberikan emas seberat 28 kg untuk Monas.
2. Memiliki andil dalam pembebasan lahan di Senayan untuk menjadi komplek pusat olahraga Indonesia.
3. Memberikan sejumlah bantuan dana untuk menyukseskan Konferensi Asia Afrika (KTT Asia Afrika) di Bandung, Jawa Barat.
4. Pengusaha terkaya di Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soekarno.