- Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menyimpan dua harta karun sejarah yang jarang diketahui publik, yaitu Candi Pancahan dan Candi Patani.
Kedua situs candi ini terletak di Desa Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, dan menawarkan pesona arkeologi yang menarik untuk diungkap.
Candi Pancahan pertama kali teridentifikasi pada awal 1990-an dan menarik perhatian para arkeolog dari tim Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Batusangkar (kini BPCB Batusangkar) untuk melakukan ekskavasi penyelamatan pada tahun 1992.
Dalam rangkaian ekskavasi tersebut, tim arkeolog berhasil menemukan sisa-sisa struktur bangunan bata yang menjadi bagian dari Candi Pancahan.
Berdasarkan temuan ini, Candi Pancahan ternyata terdiri dari dua struktur, yakni candi induk (Candi Pancahan I) dan candi perwara (Candi Pancahan II).
Kedua candi ini dibangun berhadap-hadapan dan dikelilingi oleh parit yang memperkuat keunikan arsitektur candi-candi tersebut.
Sayangnya, Candi Pancahan I saat ini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Ekskavasi dan temuan struktur dinding kakinya mengindikasikan bahwa candi ini memiliki denah persegi dengan perkiraan ukuran sekitar 6 x 5 meter.
Meskipun bentuk dan ukurannya sulit diperkirakan karena kerusakan yang parah, tetapi Candi Pancahan tetap menyimpan misteri arkeologi yang menarik untuk diungkap lebih lanjut.
Sementara itu, Candi Patani, yang awalnya merupakan salah satu munggu (gundukan tanah) di area perkebunan penduduk di Jorong IV Beringin, juga menyimpan cerita yang menarik.
Tim arkeologi dari Pusat Arkeologi Nasional mengidentifikasi Candi Patani pada bulan Mei 2013, ketika mereka melakukan penelitian di daerah Rao, Kabupaten Pasaman.
Baca Juga: Pernah Eksis, 4 PO Bus Sumatera Barat Berikut Ini Tiba-tiba Menghilang, Siapa Sajakah?
Ekskavasi di Candi Patani menghasilkan temuan struktur bangunan bata yang berbentuk persegi empat dengan ukuran sekitar 6 x 6 meter.
Sayangnya, kondisi candi ini juga cukup memprihatinkan, karena beberapa bagian bangunannya sudah sangat rusak bahkan hampir rata dengan tanah di sekitarnya.