- Gunung Kerinci yang terletak di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Jambi, merupakan Gunung yang tertinggi di pulau tersebut sekaligus tertinggi kedua di Indonesia.
Namun, apakah banyak yang mengetahui arti dan asal usul nama Kerinci dalam Gunung Kerinci itu sendiri? Usut punya usut, ternyata ada bungannya dengan negara Sri Lanka, kok bisa?
Sebelum membahas nama, coba kita tilik dimana letak Gunung Kerinci. Secara administratif gunung ini terletak dalam dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kerinci (Prov. Jambi) dan Kabupaten Solok Selatan (Prov. Sumatera Barat).
Secara geografis, Gunung Kerinci yang juga memiliki nama lain Gunung Gadang ini berada pada posisi -1.696 LU dan 101.267 BT dengan tinggi puncak yang mencapai 3805 mdpl.
Tergabung dalam Bukit Barisan yang disebut sebagai “Tulang Belakang Sumatera”, Gunung Kerinci sebagai yang tertinggi bersama 39 gunung lainnya membentang sepanjang 1.650 Km dari Aceh hingga Lampung.
Kondisi alam Gunung Kerinci dikelilingi oleh hutan lebat dan masuk dalam jajaran 30 gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat yang tercatat berisikan satwa langka seperti Harimau Sumatera dan Badak Sumatera.
Karena Gunung Kerinci berbagi nama dengan salah satu kabupaten dimana ia berdiri, Kabupaten Kerinci, maka secara etimologi bermakna sama daerah yang memiliki luas 3.449 km² tersebut.
Nama “Kerinci” berasal dari bahasa Tamil “Kurinci/Kurinji” yang merupakan nama bunga yang khas dan tumbuh di daerah pegunungan India Selatan, di wilayah Sri Lanka.
Bahasa Tamil yang dikenal sebagai bahasa resmi dari Sri Lanka jika ditarik ke belakang berasal dari Suku Tamil yang merupakan kelompok etnis dari Bangsa Dravida di Asia Selatan yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Baca Juga: Beasiswa Total Rp2 M dari Pemko Pekanbaru Sudah Cair! Mahasiswa Kudu Makin Giat Kuliah
Pada 2015, tercatat ada sekitar 75 ribu orang Tamil baik itu asli maupun keturunan. Sekitar 40 ribu orang diantaranya disebut tinggal di kawasan Sumatera Utara.
Kembali ke asal usul nama “Kerinci” ada yang juga candaan bahwa nama tersebut muncul dari gabungkan kata kering dan cair akibat iklim cuaca yang tak menentu di sekitar Gunung Kerinci.