bdadinfo.com

Menelusuri Jejak Keturunan Minangkabau di Wae Rebo NTT, Desa Tertinggi di Indonesia - News

Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT. (Tangkap layar Instagram/@pesona.indonesia)

Desa Wae Rebo, salah satu desa yang berada di Pulau Flores, tepatnya di Kabupaten Manggarai, provinsi Nusa Tenggara Timur menyimpan beragam fakta unik termasuk jejak orang Minangkabau di desa tersebut.

Desa Wae Rebo dikenal juga dengan Desa Diatas Awan ini cukup menyita perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara karena menyuguhkan keindahan alamnya yang luar biasa.

Salah satu keunikan dari Desa Wae Rebo ini ternyata dihuni oleh keturunan orang Minangkabau atau orang Sumatera Barat.

Baca Juga: Kota Pariaman Raih Kota Paling Berkelanjutan di indonesia pada Anugerah UI Green City Metric Rankings 2023

Menjadi salah satu perkampungan di wilayah Manggarai, Desa Wae Rebo ini tak lepas dari jejak masyarakat Minangkabau yang terkenal dari dulu sebagai penduduk yang gemar merantau.

Warga desa Wae Rebo mengklaim bahwa mereka adalah keturunan Minang dari Sumatera Barat, seperti informasi yang dilansir dari kanal Youtube OT Official, Rabu, 2 Agustus 2023.

Empo Maro yang merupakan nenek moyang Wae Rebo diketahui berasal dari Minangkabau yang merantau hingga ke Flores dan berpindah-pindah tempat tinggal.

Baca Juga: Pertempuran Berdarah Perang Belasting: Potret Perlawanan Rakyat Sumatera Barat Terhadap Penjajah

Hingga akhirnya nenek moyang mereka pun menetap di kawasan yang sekarang menjadi Desa Wae Rebo.

Walau mereka merupakan keturunan Minang namun nama-nama penduduknya tidak seperti nama orang Minang Kebanyakan.

Selain adanya jejak orang Minangkabau dari penduduk, Desa Wae Rebo juga dinobatkan sebagai salah satu desa tertinggi di Indonesia.

Baca Juga: Sang Kakak Jadi Anggota DPRD Sumut, Wabup Perempuan Termuda Ini Punya Alat Berat Rp16,5 Miliar

Berada di ketinggian 1200 m diatas permukaan laut, Desa Wae Rebo diselimuti kabut tipis di setiap paginya.

Untuk mencapai desa pun pengunjung harus siap melakukan tracking selama 2 sampai 3 jam melalui medan yang cukup sulit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat