- Aceh, tanah Rencong, tidak hanya dikenal dengan kekayaan budayanya, tetapi juga dengan kuliner tradisionalnya yang khas.
Salah satu cemilan yang telah melewati masa-masa dan tetap populer hingga kini adalah keukarah atau kue karah.
Dalam setiap gigitannya, keukarah menghadirkan kelezatan manis dan sensasi renyah yang menggoda lidah.
Baca Juga: Jangan Ketinggalan! Harga Tiket Bus Murah Trayek Jakarta Padang Mulai dari Rp400 Ribuan
Tak heran jika masyarakat Aceh menyukai sajian ini sebagai teman setia saat menikmati secangkir kopi.
Bentuk fisik keukarah menyerupai jaring berwarna putih kecokelatan yang berlapis-lapis.
Awalnya, kue ini terlihat seperti bongkahan bihun kering, namun ternyata terbuat dari bahan yang sama, yaitu tepung beras.
Gaya unik keukarah yang berwarna lebih gelap, mengandung aroma khas karamel, berasal dari gula pasir yang tercampur dalam adonan.
Paduan tepung beras dan gula menciptakan tekstur kering yang renyah dan cita rasa manis yang menggoda.
Meski tampak rumit, pembuatan keukarah sebenarnya sederhana.
Tepung beras dicampur dengan air dan gula pasir hingga membentuk adonan yang merata.
Baca Juga: Rahasia Pedoman dan Prinsip Hidup Sukses Orang Sumatera Barat Jadi Perantau Ulung
Kemudian, adonan dimasukkan ke dalam cetakan khusus yang terbuat dari batok kelapa yang berlubang-lubang.
Adonan akan keluar dari lubang cetakan membentuk untaian kecil yang kemudian ditampung di atas minyak panas.