- Sumatera Selatan, yang dikenal sebagai pusat kejayaan Kerajaan Sriwijaya, mengangkat sejarah maritim yang kaya sebagai elemen penting dalam kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya.
Dalam kaitannya dengan tradisi bahari, sebuah hidangan yang mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan laut muncul dengan megahnya, Brengkes Tempoyak.
Brengkes Tempoyak, bukan hanya sekadar hidangan, tetapi juga perpaduan dari dua elemen yang mungkin tidak biasa dalam harmoni kuliner, ikan patin dan durian.
Ikan patin, sebagaimana kerajaan maritim, mencerminkan hubungan kuat masyarakat dengan lautan.
Sementara itu, durian merupakan simbol kekayaan alam yang tak terbantahkan, menyumbangkan karakter unik ke dalam masakan ini.
Menggali ke dalam sejarah, nama "brengkes" berasal dari Jawa dan setara dengan istilah "pepes".
Ini adalah metode mengukus ikan bersama dengan rempah-rempah yang menghasilkan cita rasa istimewa.
Namun, yang menjadikan Brengkes Tempoyak begitu menarik adalah penggunaan tempoyak, bumbu olahan dari durian yang dicampur dengan garam.
Tempoyak membutuhkan durian yang matang sempurna, memberikan dimensi rasa yang kaya dan tekstur yang menggoda.
Tak hanya itu, Brengkes Tempoyak juga melibatkan sentuhan harmoni rempah-rempah.
Cabai merah, bawang, sereh, gula jawa, laos, dan kunyit, semuanya tergiling menjadi bumbu yang kaya rasa.