- Hari ini bertepatan dengan peringatan 22 tahun tragedi 11 September atau peristiwa runtuhnya WTC (World Trade Center) di Manhattan, Amerika Serikat oleh serangan teroris Al-Qaeda.
Serangan teroris tersebut melibatkan pesawat-pesawat penumpang yang dihatamkan ke Menara Kembar WTC.
Baca Juga: Mengintip Kemegahan Masjid Raya Al Azhar, Karya Ridwan Kamil di Summarecon Bekasi
Akibat tragedi tersebut, Menara Kembar WTC luluh lantah hingga menelan ribuan nyawa.
Lebih tepatnya, ada sekitar 3.000 orang, termasuk 343 petugas pemadam kebakaran dan 60 polisi, kehilangan hidup mereka.
Menurut beberapa sumber, di lain tempat terjadi pula empat serangan bunuh diri yang dilakukan di beberapa target di kota New York dan Washington DC.
Melihat begitu besarnya dampak yang ditimbulkan, menjadikan insiden ini sebagai serangan teroris paling mematikan dalam sejarah.
Baca Juga: Hadiri WSIF 2023, Rusma Yul Anwar Paparkan Potensi Andalan di Kabupaten Pesisir Selatan
Peristiwa ini bermula kala 19 pembajak beraksi pada 11 September 2001 pada pagi hari.
Mereka mengambil alih empat pesawat komersial yang tengah terbang menuju San Francisco dan Los Angeles setelah lepas landas dari Boston, Newark, dan Washington, D.C.
Pesawat tersebut sengaja menjadi target karena karena tergolong pesawat jarak jauh sehingga mengangkut bahan bakar yang banyak.
Pada pukul 8.46 pagi setelah melakukan pembajak, lima pembajak diantaranya terbang hingga menabrakkan American Airlines Penerbangan 11 ke Menara Utara World Trade Center (1 WTC).
Sementara peristiwa tersebut berlanjut pada pukul 9.03 pagi, lima pembajak lainnya menabrakkan United Airlines Penerbangan 175 ke Menara Selatan (2 WTC).