bdadinfo.com

Hati-Hati Pemerintah! Dampak Negatif Pinjaman Online Bisa Memperburuk Sistem Ekonomi Indonesia - News

Ilustrasi ekonomi terpuruk.  (dok. UMA)

- Hadirnya pinjaman online bisa berdampak positif buat masyarakat sebab proses pencairan dana yang cepat. Namun, dampak negatif seperti bunga yang tinggi juga bisa dirasakan.

Bahkan, hadirnya pinjaman online beresiko membuat dampak negatif bagi sistem ekonomi di Indonesia, salah satunya mengurangi peran bank.

Selama ini, diketahui bank sebagai faktor penting stabilnya ekonomi di Indonesia. Bank masih menjadi sumber pendanaan utama berbagai sektor.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Pariaman Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kota Medan

Data dari Mandiri Research pada Mei 2015 menunjukkan, outstanding loan bank sebesar Rp 375 trilliun, asset of financial institution sebesar Rp 5.838 trilliun dan bank debtors sebanyak 248.256.

Bank juga diketahui sebagai motor penyuplai pajak terbesar dengan berbagai produk penunjang kebutuhan masyarakat seperti KPR rumah, kendaraan, hingga pendanaan usaha.

Peran bank bisa berkurang karena saat ini masyarakat berfikir pinjaman online bisa menjadi solusi permasalahan keuangan mereka.

Baca Juga: Begini Progres Pembangunan Istana Negara di IKN Nusantara, Sudah Sampai Mana?

Dilansir dari duniafintech.com, berikut dampak negtif hadirnya pinjaman online yang bisa mengurangi peran bank dan berujung pada buruknya sistem ekonomi di Indonesia.

Krisis Kepercayaan

Kepercayaan adalah elemen kunci dalam industri keuangan. Jika ada skandal atau keraguan terhadap integritas platform pinjaman online, ini dapat mengganggu kepercayaan investor dan peminjam.

Kepercayaan yang rusak dapat mengganggu aliran dana dan memengaruhi stabilitas sistem ekonomi di Indonesia.

Baca Juga: Cuma 1% Pengguna yang Baca Syarat dan Ketentuan, Alasan Utama Terjerat Bunga Tinggi Pinjaman Online

Rendahnya Investasi dalam Ekonomi Riil

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat