- Ada kisah berbeda terkait pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau.
Diketahui kisruh warga Pulau Rempang yang sempat menolak untuk meninggalkan tanah kelahirannya ramai jadi perbincangan dalam satu bulan ke belakang.
Kini, beberapa warga Pulau Rempang sudah sepakat untuk pindah ke hunian sementara yang disediakan.
Data dari tim per 27 September 2023, warga sudah mendaftar untuk pindah ke hunian sementara berjumlah 317 KK. Sedangkan yang sudah berkonsultasi sebanyak 467 KK.
Nah, tiga KK diantaranya telah bersedia secara sukarela untuk pindah ke hunian sementara. Mereka adalah Indah Sumiati warga Sembulang, Sarina warga Pasir Panjang, serta Winarto warga Sei Buluh.
Salah satu cerita datang dari Indah Sumiati. Dia telah menempati hunian sementara, di Tembesi, sejak Senin 25 September 2023.
Baca Juga: Indomaret Gak Ada di Padang, Padahal Cuma Butuh Modal Segini Kalau Mau Join Franchise
Di sebuah rumah hook, keluarga Ibu Indah pindahan dibantu oleh personel BP Batam, mulai mengangkut barang, kendaraan, penurun barang kembali, hingga memastikan seluruhnya sampai ke rumah hunian mandiri.
Indah yang sedang mengandung anak kedua mengaku tidak direpotkan dengan proses pemindahan barang.
Indah juga bercerita bahwa anak pertamanya senang dengan lingkungan baru yang saat ini dia tempati.
"Alhamdulillah lancar kami dibantu semua. Rumah sini pun nyaman. Anak senang, banyak tetangga, langsung mau main sepeda. Di sana kan beda ya, kawan jauh (di Sembulang) ketemu hanya waktu posyandu aja," dikutip dari laman BP Batam, Jumat 29 September 2023.
Indah menyebut sangat percaya terhadap pemerintah yang tengah melakukan pengembangan proyek Rempang Eco City.