bdadinfo.com

Pantas Tol Padang-Sicincin di Sumatera Barat Jadi Salah Satu yang Paling Lama Se-Indonesia, ini toh Sebabnya - News

Pihak pengembang saat meninjau lokasi pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin di Sumatera Barat (Dok: Hutama Karya)

- Pemerintah Indonesia saat ini tengah menggalakkan sejumlah pembangunan infrastruktur di berbagai daerah di Indonesia.

Salah satunya adalah mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang membentang dari Provinsi Lampung di selatan hingga Provinsi Aceh di utara.

Salah satu daerah di Pulau Sumatera, yakni Sumatera Barat juga turut disibukkan dengan proyek pembangunan infrastruktur di daerahnya.

Baca Juga: Kejar Target Sebelum Lebaran 2024, Tol Padang-Sicincin Dikerjakan 24 Jam Nonstop, Tanggal Merah Tetap Kerja!

Saat ini, pemerintah Sumatera Barat tengah fokus merampungkan proyek Jalan Tol Padang Sicincin sepanjang 36 km.

Jalan Tol Padang Sicincin merupakan salah satu seksi dari ruas Jalan Tol Padang Pekanbaru yang menghubungkan dua Ibu kota Provinsi, yakni Sumatera Barat dan Riau.

Namun, kabar kurang mengenakan justru datang dari proyek kebanggaan masyarakat Sumatera Barat tersebut.

Baca Juga: Cuma Perlu Nyetir Seharian, Warga Jakarta kini Bisa Jangkau Malaysia Lewat Perjalanan Darat via JTTS

Jalan Tol Padang Sicincin dianggap sebagai salah satu proyek pembangunan infrastruktur yang paling lambat se-Indonesia.

Sejak pertama kali mulai dibangun atau dilakukannya proses konstruksinya pada tahun 2018 silam, hingga menjelang akhir tahun 2023 ini Jalan Tol Padang Sicincin juga belum rampung.

Proyek pembangunan Jalan Tol Padang Sicincin sepanjang 36 km tersebut juga belum tuntas meski telah memasuki tahun kelima pembangunan.

Baca Juga: Siapkan Koper dan Liburan! Jakarta dan Malaysia Kini Terhubung via JTTS, Ini Rute Lengkapnya

Jalan Tol Padang Sicincin memang sempat berhenti proses pengerjaannya dalam waktu yang cukup lama dikarenakan sejumlah kasus menerpa.

Jalan Tol Padang Sicincin pernah menjadi bahan korupsi oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab yang merugikan negara hingga Rp27 miliar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat