bdadinfo.com

Puskesmas Barung-barung Belantai Pesisir Selatan Lakukan Gerakan Aksi Bergizi Bagi Siswa - News

Puskesmas Barung-barung Belantai Pesisir Selatan Lakukan Gerakan Aksi Bergizi Bagi Siswa (IST)


- Puskesmas Barung Barung Belantai menggelar Gerakan Aksi Bergizi dalam rangka menekan kasus stunting di Indonesia melalui pemberian tablet penambah darah kepada remaja putri di SMAN 2 Koto XI Tarusan, Jumat (20/10).

Acara pembukaan kegiatan itu diawali dengan melakukan senam pagi bersama, setelah itu siswa/siswi diberi waktu untuk sarapan, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan. Setelah acara itu siswa /siswi diberikan penyuluhan tentang anemia oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni mengatakan, pemerintah menyebutkan bahwa Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur, mulai dari balita, remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.

Baca Juga: Usung Gerak Cepat demi Indonesia yang Unggul, Berikut Visi Misi Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD

Riskesdas 2018 menunjukan bahwa anemia pada anak usia 5-14 tahun tercatat sebesar 26,8?n usia 15-24 tahun sebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia.

Masih tingginya kasus anemia erat kaitannya dengan kepatuhan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD), khususnya pada remaja putri dan ibu hamil. Melihat masih rendahnya kepatuhan konsumsi TTD pada remaja putri, UNICEF menginisiasi kegiatan #AksiBergizi yang mulai dilaksanakan tahun 2018 di Kabupaten Klaten dan Kabupaten Lombok Barat melalui advokasi, mobilisasi sekolah dan masyarakat, koordinasi multi sektor, penguatan kapasitas serta pemantauan dan evaluasi.

Kegiatan dilaksanakan dengan tiga intervensi utama, yaitu (1) Sarapan dan Minum TTD bersama di sekolah/madrasah sederajat setiap minggu sekali sebagai satu kesatuan kegiatan; (2) Edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktivitas fisik; (3) Komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif

Program Aksi Bergizi diimplementasikan dalam mewujudkan sekolah dan madrasah sehat melalui TRIAS UKS/M, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.

Baca Juga: Fantastis! Kekayaan Capres Prabowo Subianto Ditaksir Mencapai Rp2,3 Triliun, Punya Apa Aja?

Berdasarkan evaluasi Program #AksiBergizi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku (PSP) pada remaja yang dilakukan di 30 sekolah di Klaten dan 30 sekolah di Lombok Barat (540 siswa), didapatkan hasil (1) Peningkatan pengetahuan mengenai gizi sebelum dan sesudah intervensi; (2) Peningkatan proporsi semua remaja memiliki sikap positif terhadap TTD dan rematri yang mengkonsumsi TTD setiap minggu; (3) Peningkatan remaja yg melakukan aktivitas fisik 60 menit/hari dan mengonsumsi buah dan sayur setelah dilakukan intervensi; serta (4) Proporsi remaja putri yang mengkon sumsi TTD mingguan 12 kali lebih mungkin naik setelah intervensi.

Sejalan dengan rangkaian kegiatan gerakan tersebut, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Kesehatan Nasional Ke-58. Kementerian Kesehatan bermaksud mengadakan Gerakan Nasional Aksi Bergizi melalui kampanye #AksiBergizi.

Kegiatan ini melibatkan lintas sektor di tingkat pusat dan daerah serta seluruh warga sekolah, khususnya remaja putri sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat memotivasi sekolah-sekolah lain untuk ikut melaksanakan kegiatan #AksiBergizi secara rutin sebagai bentuk upaya meningkatkan gizi remaja serta mencegah anemia pada remaja putri, sehingga mendukung pencegahan stunting secara nasional

Masa depan suatu bangsa dan daerah terletak pada kemampuan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang maju dan berkualitas. Karena membangun SDM adalah investasi untuk membangun masa depan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat