PESISIR SELATAN, - Sebanyak 12 wali nagari dan perangkatnya ikuti pelatihan pengisian aplikasi evaluasi perkembangan nagari dan kecamatan (Epdeskel) dan pengelolaan profil nagari dan kecamatan (prodeskel).
Kedua aplikasi tersebut akan menentukan program dan kebijakan terhadap wilayah di tingkat nagari, maupun kecamatan dan kabupaten.
"Tanpa data yang ada di aplikasi itu, bagaimana kita mengukur (pembangunan) suatu wilayah itu berkembang atau tidak. Persentase berkembangnya seperti apa, atau tetap, ada kemajuan atau tidak. Artinya sangat efektif kalau memang data itu akurat,” ungkap Kadis DPMDPP&KB, Zulkifli, usai sosialisasi Aplikasi Epdeskel dan Prodeskel, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Mengenal Bendungan Cabean, Bendungan di Jawa Tengah yang Dibangun untuk Menghindari Kekeringan Air
Menurutnya, masih terdapat sumber daya yang belum memahami dengan baik penggunaan aplikasi tersebut. Oleh sebab itu melalui bimbingan lebih lanjut dari ahlinya, para aparatur nagari bisa dengan mudah mengisi kedua aplikasi tersebut. Pemerintah kabupaten melalui penguatan kelembagaan dari kejaksaan negeri, DPMDPP&KB dan camat Sutera.
Camat Sutera, Salman Alfarisi Brutu, mengatakan pelatihan merupakan wujud pembinaan dan pengawasan terhadap nagari, kecamatan, dan kabupaten.
Sesuai amanat Menteri Dalam Negeri, setiap tahun selalu diadakan lomba nagari mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional.
Untuk memenuhi persyaratan pemenang, kecamatan harus menginput data Epdeskel dan Prodeskel selama dua tahun terakhir.
"Kami mengingatkan pada wali nagari untuk memperhatikan hal tersebut, dalam memilih yang mengikuti lomba mewakili nagari, karena merupakan syarat,” terangnya.
Tak hanya sebagai pemenuhan syarat lomba, pada dasarnya pengisian data di aplikasi Epdeskel dan Prodeskel harus dilakukan oleh seluruh nagari. Hal itu karena hasil analisis pengisian aplikasi tersebut akan menjadi data di nasional serta merupakan cerminan pemkab. ***