- Isu debat cawapres dihapus atau ditiadakan belakangan ramai diperbincangkan bahkan sampai jadi trending topic di Twitter atau X.
Isu ini kemudian dikaitkan dengan keberpihakan KPU terhadap salah satu cawapres tertentu.
Warganet pun ramai-ramai mengomentari sikap KPU yang terkesan tiba-tiba membuat aturan penghapusan debat cawapres ini.
Baca Juga: Jelang Nataru di Kota Padang Inflansi Berpotensi Naik, Wawako Siapkan 3 Langkah Ini
Banyak yang menyayangkan keputusan ini karena dianggap menyalahi aturan kampanye capres dan cawapres dalam pemilu.
Diamanatkan dalam UU no 7 tahun 2017, KPU bertugas memfasilitasi metode kampanye, salah satunya melalui format debat pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Menanggapi hal tersebut, KPU mengklaim tetap akan mengadakan debat capres cawapres sesuai dengan amanat UU no 7 tahun 2017 tentang Pemilu.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Perayaan Tahun Baru Tanpa Berkerumun Banyak Orang! Cocok untuk Kaum Introvert
Mengingat pentingnya proses kampanye bagi tiap pasangan capres dan cawapres, Ketua KPK, Hasyim Asy'ari menyebut akan tetap memastikan berlangsungnya debat capres cawapres di pemilu 2024 ini sebanyak 5 kali.
Tim KPU bahkan telah melakukan sesi Focus Group Discussion Perumusan Tema dan Isu Strategis Pelaksanaan Debat Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2024.
Tujuan diadakannya FGD tersebut diantaranya untuk menampung saran dan masukan dari narasumber yang berkompeten terkait rumusan tema debat, isu-isu strategis, hingga format debat yang nanti akan dihadapi oleh capres dan cawapres.
Baca Juga: PLTS 10 MW Akan Beroperasi di IKN Februari Depan, Bagimana Mekanismenya?
Lebih lanjut, pelaksanaan debat sebanyak 5 kali tersebut dilakukan dengan format 3 kali untuk debat capres serta sebanyak 2 kali untuk cawapres.
"Menurut UU Pemilu, kampanye dilaksanakan 5 kali menggunakan metode debat capres dan cawapres, 3 kali debat calon presiden, 2 kali debat calon wakil presiden," ungkap Hasyim Asy'ari.