bdadinfo.com

Membanggakan! ESG Risk Rating PLN Terendah di ASEAN, Dukung Transisi Energi dan Pembangunan Berkelanjutan - News

PLN mengoperasikan 624 unit SPKLU yang tersebar di 427 lokasi di seluruh Indonesia. (listrikindonesia.com)

- PT PLN (Persero) telah berhasil menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan tata kelola risiko berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) di sektor ketenagalistrikan.

Selama tahun 2023, perusahaan ini berhasil menurunkan ESG risk rating sebesar 8 poin dari 38,5 pada tahun 2022 menjadi 30,3 di tahun 2023.

Capaian ini memposisikan PLN sebagai yang terendah pada sektor utilitas kelistrikan di Kawasan ASEAN, berdasarkan hasil penilaian Sustainalytics.

Baca Juga: Deretan 5 Program Studi dengan Peminat Terbanyak di Universitas Jambi, Mana yang Jadi Paling Favorit?

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyampaikan bahwa penurunan signifikan ini adalah hasil dari komitmen kuat perusahaan untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi yang berkeadilan untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 dan mewujudkan sustainable development goals.

Darmawan menekankan bahwa pencapaian ini tidak membuat PLN berpuas diri, melainkan menjadi dorongan bagi seluruh insan PLN untuk terus meningkatkan kinerja.

Baca Juga: Daftar 5 Makanan Khas Indonesia yang Paling Cocok Dinikmati saat Musim Hujan, Membuat Suasana Menjadi Hangat!

Beberapa kontributor utama penurunan risiko ESG PLN antara lain terkait tata kelola risiko perubahan iklim, pelaporan emisi gas rumah kaca (GRK), program tata kelola air, pengembangan talenta, program keamanan siber (ISO 27001), hingga pengungkapan pajak.

PLN juga berhasil menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2023 sebanyak 9,7 juta ton CO2e dibandingkan dengan skenario Business As Usual.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang Blok 3 turut menjual Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) pada bulan Oktober 2023, menjadikannya trader terbesar di bursa karbon dengan kuota perdagangan sebanyak 900 ribu ton CO2e.

Baca Juga: Inilah 5 Program Studi Favorit dengan Peminat Terbanyak di Universitas Andalas, Manakah yang Terbanyak?

Pada tahun lalu, PLN berhasil menambah kapasitas pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) sebesar 296 Megawatt (MW).

Selain itu, PLN memanfaatkan 1 juta ton biomassa untuk co-firing PLTU batubara, berkontribusi pada penurunan emisi sebesar 1,05 juta ton CO2e.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat