- Sumatera Barat masih belum kunjung sepenuhnya selesai dalam progres konstruksi pembangunan baik yang sudah beroperasi maupun akan dimulai revitalisasi.
Pembangunan revitalisasi tersebut ialah Jembatan Kiambang A yang berlokasi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat namun telah lama dibangun pada tahun 1975 atau telah berumur 49 tahun.
Namun Jembatan ini yang memiliki panjang 48m dan lebar lalu lintas 7m dengan konstruksi jembatan seperti pondasi pasangan batu dan balok T sebagaimana dikutip dari pu.go.id.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sedang meninjau perbaikan Jembatan Kiambang A Sumbar secepatnya dilakukan dengan konstruksi yang lebih baik pada Jumat 12 Januari 2024.
Dengan konektivitas yang baik, diharapkan aliran jasa, barang dan manusia dapat lebih efisien dan lancar sehingga memberikan efek pada peningkatan produktivitas perekonomian.
Pemerintah tidak tinggal diam setelah mendengar kabar bahwa mengalami kerusakan yang signifikan di pilar tengah P2 akibat arus banjir pada 20 September 2023.
Baca Juga: Keren! Teknologi RDF TPST Jeruk Legi Cilacap Ubah Sampah jadi Energi Terbarukan
Dikarenakan keadaan tersebut menyebabkan pilar jembatan miring dan penurunan pada lantai jembatan namun Basuki menanggapinya dengan mengatakan pentingnya perbaikan segera dengan konstruksi yang lebih baik untuk memastikan penghubung yang optimal di Provinsi Sumatera Barat.
Pada kunjungannya, Menteri Basuki bersama Kepala Badan Pengembangan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat, Thabrani yang menerangkan bahwa penanganan sementara sudah dilakukan sejak mendapatkan informasi kerusakan.
Beberapa langkah tersebut yang melibatkan peralihan lalu lintas ke Jembatan Kiambang B (terbaru), pemasangan rambu peringatan dan pembersihan hanyutan kayu.
Baca Juga: Pakistan Dilanda Krisis Ekonomi: 40 Persen Masyarakat Hidup di Bawah Garis Kemiskinan
Lantaran, penanganan Jembatan Kiambang A, Kementerian PUPR juga aktif dalam memperbaiki ruas jalan yang mengalami longsor akibat banjir di Sumatera Barat.
Dengan upaya ini bertujuan untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan mengatasi dampak bencana yang melibatkan 48 titik longsor dengan kondisi lalu lintas yang telah lancar.