bdadinfo.com

Jalan Tol Jogja Bawen: Harmonisasi Infrastruktur Modern dan Warisan Budaya Sejarah - News

Proyek tol Jogja-Bawen dibangun sebagai wujud harmonisasi antara infrastruktur modern dan nilai-nilai sejarah yang kaya

- Jalan tol Jogja Bawen yang sebagian besar melintasi Selokan Mataram merupakan contoh nyata dari kesatuan yang harmonis antara infrastruktur modern dan nilai-nilai sejarah yang kaya. 

Proyek ini tidak hanya mewakili kemajuan ekonomi dan konektivitas regional, tetapi juga merupakan penghargaan terhadap warisan budaya dan sejarah kawasan tersebut. 

Dalam pembangunan infrastruktur, penting untuk mempertimbangkan efisiensi transportasi dan dampaknya terhadap lingkungan dan warisan budaya.

Baca Juga: Tol Baru Sumatera Utara Sepanjang 20 Km ini Jadi Idola Masyarakat, Setiap Harinya 8 Ribu Kendaraan Melintas Demi Perjalanan Cepat Sekejap!

Saat ini, proyek jalan tol Jogja Bawen, yang merupakan bagian dari proyek strategis nasional, sedang dalam tahap penyelesaian konstruksi, terutama pada seksi 1 dari Jansen Sleman hingga Simpang Susun Banyurejo. 

Seperti yang dikutip dari YouTube KakaTV, target penyelesaian proyek ini ditetapkan pada akhir tahun 2024.

Kunjungan Menteri Basuki ke proyek tersebut meminta badan usaha jalan tol yang terlibat untuk mempercepat strategi konstruksi.

Sehingga seksi 1 Jogja Bawen, khususnya di Sleman Banyurejo, dapat rampung sesuai jadwal.

Baca Juga: Tuliskan Artis Band Indonesia dan Judul Lagu Rock, Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 9 Halaman 191 Kurikulum 2013

Targetnya adalah untuk mencapai progres fisik sebesar 85% pada akhir tahun 2024.

Saat ini, progres konstruksi di seksi 1 Jogja Bawen telah mencapai 59,93%. 

Pembangunan ruas jalan tol Jogja Bawen sepanjang 8,8 KM ini ditargetkan selesai pada awal 2025. 

Untuk pilar-pilar penyangga yang melintasi Selokan Mataram, sebagian besar telah dicor dan dalam proses pengecoran lagi. 

Bagian kepala abutmen (pilar penyangga) masih dalam proses pemasangan besi tulangan sebelum dilakukan pengecoran.

Proyek ini menunjukkan kearifan dalam memanfaatkan ruang yang ada tanpa merusak nilai-nilai sejarah yang terkandung di dalamnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat