- Kabar bahagia datang dari pembangunan proyek Jalan Tol Balikpapan Samarinda menjadi bagian dari jaringan jalan bebas hambatan menuju kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Jalan Tol Balikpapan Samarinda ini merupakan Jalan Tol pertama sepanjang 97,3 Km yang di bangun di Pulau Kalimantan.
Proyek Jalan Tol Balikpapan Samarinda diibaratkan sebagai wajah infrastruktur jalan IKN Nusantara yang yang mengusung konsep Smart Forest City.
Selain itu Jalan Tol Balikpapan Samarinda juga akan terhubung langsung dengan Jalan Tol menuju ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN dan tentunya mempersingkat jarak tempuh dari Balikpapan menuju Kawasan Inti IKN, yang sebelumnya dari sekitar dua jam menjadi hanya sekitar 30 menit.
Jalan Tol yang berada di wilayah Kalimantan Timur ini memangkas waktu tempuh dari Balikpapan menuju Samarinda atau sebaliknya kini hanya membutuhkan waktu tempuh 1,5 jam lebih cepat apabila melalui akses non tol.
Jalan Tol Balikpapan Samarinda melewati Kawasan Tahura Bukit Soeharto yang merupakan taman hutan raya terletak di Kabupaten Kutai Kartenegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur juga melewati Hutan Lindung Sungai Manggar.
Jalan Tol Balikpapan Samarinda ini memiliki 5 Seksi diantaranya, Seksi 1 & 5 ruas Balikpapan-Samboja sepanjang 32,40 Km dan merupakan dukungan Pemerintah.
Seksi 2,3, dan 4 ruas Samboja - Samarinda sepanjang 64,87 Km porsi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jasa Marga Balikpapan - Samarinda.
Jalan Tol Ibu Kota Nusantara (IKN) sepanjang 27 kilometer siap beroperasi fungsional saat peringatan upacara HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2024.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan hal itu.
Saat ini, tiga segmen Jalan Tol IKN tengah digeber pekerjaannya, yakni Jalan Tol IKN Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau sepanjang 13,4 kilometer, kondisinya sebagian sudah mulus beraspal.
Kemudian Seksi 3B KKT Kariangau-Simpang Tempadung 7,3 kilometer, juga tampak rigid pavement dan lancar dilintasi. Pada ruas ini masih ada beberapa titik yang masih berupa tanah terbuka.
Selanjutnya Seksi 5A Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang sepanjang 6,7 kilometer, sebagian besar masih pada tahap perkerasan.