- Meme Ketua DPR Puan Maharani berbadan tikus ramai menjadi perbincangan hangat oleh netizen di media sosial (medsos).
Sebagaimana dikutip dalam postingan Puan Maharani berbadan tikus yang diunggah akun Instagram @bemui_official itu sampai dengan hari ini telah disukai oleh 102 ribu netizen dan hampir enam ribu komentar.
Selain itu Meme Puan Maharani berbadan tikus adalah wujud kritik keras yang dilontarkan BEM UI atas ketidakadilan yang diterima rakyat Indonesia.
Baca Juga: BEM UI Edit Foto Ketua DPR Berbadan Tikus, Puan Maharani Diminta Jangan Baper
Meme viral Puan Maharani berbadan tikus sebabnya karena DPR resmi mengsahkan Undang-Undang Cipta Kerja yang dinilai inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi (MK) karena terdapat caca baik formal maupun material.
Menurut BEM UI sendiri UU Cipta Kerja ini merugikan rakyat terutama buruh di Indonesia, bahkan DPR disebut-sebut sebagai pembangkang konstitusi dan penindas masyarakat.
Selain itu DPR bukan dinilai sebagai Dewan Perwakilan Rakyat, melainkan Dewan Perampok Rakyat.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Perlu Pikir Ulang Sebelum Beli HP Baru
Menanggapi itu, Pengamat Politik dari Formappi yaitu Lucius Karus, menilai langkah BEM UI mengunggah video Puan Maharani berbadan tikus sebagai bentuk ekspresi. Menurut dia, cara tersebut sah-sah saja.
“Sebagai bentuk ekspresi, saya kira sah saja tidak ada yang salah dengan foto editan BEM UI dalam merespons keputusan DPR yang mengesahkan PERPU cipta kerja” ungkap Lucius Karus kepada , Kamis, 23 Maret 2023.
“BEM UI sebagai salah satu kelompok yang konsisten memantau perkembangan pembahasan RUU di DPR termasuk PERPU cipta kerja, tentu pada prinsipnya berhak menilai apa yang tejadi dengan proses pengesahan tersebut” sambung Lucius Karus.
Kata Lucius Karus, pada umumnya DPR dan terkhusus Puan Maharani sebagai Ketua DPR sudah sewajarnya dinilai dalam kinerjanya. Dia meminta DPR dan Puan Maharani tidak perlu bawa perasaan atau baper terkait unggahan meme BEM UI tersebut.
Baca Juga: Bagaimana Tata Cara, Niat, dan Waktu yang Tepat untuk Sholat Tahajud? Ini Penjelasannya
“Jadi saya kira DPR tidak perlu baper, demikian juga dengan figur yang namanya disebut dalam gambar itu. Tentu saja karena punya jabatan di DPR sehingga dianggap bertanggung jawab atas keputusan yang diambil” imbuh Lucius Karus.
“DPR sudah seharusnya menunjukkan peran representasi mereka dengan mendengarkan aspirasi dari elemen masyarakat, seperti BEM UI. Kalau tiba-tiba mengesahkan sesuatu tanpa adanya partisipasi bermakna jangan salahkan publik jika lembaga tersebut dikritik sangat keras” sambungnya.
Atas postingan ini, netizen menanggapi berbagai komentar di akun Instagram milik BEM UI, ada yang pro maupun kontra.
Baca Juga: Pasukan Takjil merapat, ini Resep Es Buah Aquarium Cocok untuk Buka Puasa
“Salut BEM UI selalu terdepan dalam keberanian mengkritisi pemerintah dan legislatif” ujar akun @muh_chudori_s.pd netizen yang pro.