bdadinfo.com

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia pada Era Demokrasi Terpimpin Buatan Ir Soekarno - News

Ilustrasi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, demokrasi terpimpin

Dikutip dari kanal Youtube Dinasti Ranti, Indonesia pernah mengalami konfrontasi dengan negara tetangga, Malaysia, pada era demokrasi terpimpin buatan Ir Soekarno.

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia terjadi pada era demokrasi terpimpin, yang juga dikenal dengan istilah Ganyang Malaysia.

Konfrontrasi antara Indonesia dan Malaysia pun bermula pada 27 Mei 1961. Saat itu, perdana menteri Malaysia yang bernama Tunku Abdul Rahman mengajukan gagasan tentang pembentukan suatu Federasi Malaysia yang meliputi wilayah Malaysia, Singapura, Serawak, dan Sabah.

Baca Juga: Sepak Terjang Demokrasi Terpimpin Tahun 1959 - 1965 di Indonesia Buatan Ir Soekarno Selepas Demokrasi Liberal

Gagasan tersebut pun ditujukan kepada perdana menteri Inggris, Harold Macmillan. Namun, pemerintah Indonesia menganggap pembentukan Federasi Malaysia itu sebagai proyek neokolonialisme Inggris, yang dapat membahayakan Revolusi Indonesia.

Selain Indonesia, negara Filipina juga menentang pembentukan Federasi Malaysia itu, tetapi alasannya berbeda karena Filipina menginginkan wilayah Sabah.

Menurut pihak Filipina, secara historis wilayah Sabah adalah milik Sultan Sulu Filipina.

Baca Juga: Sejarah Disintegrasi Bangsa Sebagai Cikal Bakal Demokrasi Liberal yang Diterapkan Ir Soekarno

Maka dari itu, Konferensi Maphilindo (Malaysia, Filipina, dan Indonesia) diadakan guna meredakan ketegangan antara ketiga negara tersebut.

Konferensi Maphilindo sendiri diselenggarakan pada 31 Juli hingga 5 Agustus 1963 di Filipina, yang menghasilkan tiga dokumen penting. Yaitu, deklarasi Manila, persetujuan Manila, dan komunike bersama.

Isi pokok dari ketiga dokumen tersebut adalah Indonesia dan Filipina menyetujui adanya pembentukan Federasi Malaysia, dengan syarat bahwa rakyat juga menyetujui pembentukan federasi ini.

Baca Juga: Keterkaitan Demokrasi Liberal dengan Presiden Republik Indonesia Pertama Ir Soekarno

Indonesia, Malaysia, dan Filipina kemudian meminta Sekjen PBB membentuk tim penyelidik guna mengetahui keinginan rakyat di daerah-daerah yang akan masuk ke Federasi Malaysia.

Tim penyelidik tersebut pun dipimpin oleh Lawrence Michael Moore, yang tugasnya dimulai pada 14 September 1963 di Malaysia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat