HARIANHALUAN.COM - Bupati Meranti Muhammad Adil mengalami OTT (Operasi Tangkap Tangan) oleh KPK yang turut dibantu oleh Polres Meranti, karena ia diduga bersama pejabat Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Meranti melakukan dugaan korupsi.
Dengan tertangkapnya Bupati Meranti Muhammad Adil melalui OTT, dan beberapa pejabat Pemkab Meranti karena dugaan korupsi ini mengagetkan. Pasalnya ia sempat viral dan protes ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) soal kemiskinan di daerahnya.
Bahkan Bupati Meranti sempat mengancam dengan akan memisahkan diri dari Indenesia, dan melakukan gencatan senjata, saking emosi karena dana bagi hasil atau DBH minyak bumi dirasa tak merata atau adil. Hal ini pun menjadi bahan candaan oleh masyarakat Indoensia melalui reaksi netizen.
Baca Juga: Indonesia Tidak Sendiri, Negara-negara Berikut Ini Juga Pernah Tolak Bertanding Lawan Israel
"Sebelum angkat senjata dia sudah diangkut KPK," cuitan akun Twitter @narkosun, pada Jumat, 7 April 2023.
Malam itu saat penangkapan Bupati Meranti pada 6 April 2023, ia langsung diamankan oleh KPK dan digoyong ke Pekanbaru, Riau.
Baca Juga: Ferrari Minta FIA Kaji Ulang Penalti Lima Detik Carlos Sainz di GP Australia
Sesampainya di Pekanbaru, ia pun akan dikawal menuju Jakarta untuk diperiksa di Gedung Merah Putih oleh KPK.
Baca Juga: Gempa Guncang Bukittinggi, BPBD Imbau Warga Waspada Tanah Longsor
Wakil Ketua KPK Alexander Martawa menyebutkan adanya dugaan Bupati Meranti memotong anggran dari APBD atau Anggaran Pembangunan Bangunan Daerah, untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau pada periode 2022 hingga 2023.
Di mana seharusnya APBD itu ditujukan untuk pembangunan di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Bupati Meranti Muhammad Adil juga mengambil fee dari dana Haji dan Umroh.
Baca Juga: Kelimpungan PDIP Minta Kursi Capres, Ketua DPP PDIP: Calon Presiden Aja Belum Diomongin Kok
Tidak hanya itu, Bupati Meranti Muhammad Adil juga diduga kuat melakukan suap kepada bagian pemeriksa keuangan saat melakukan pemeriksaan di Pemkab Meranti.