bdadinfo.com

Gus Dur Doyan Makan Nasi Padang Ternyata Ada Kaitan dengan Mesir Sampai Sebutan PKB Pecinta Kepala Kambing - News

Gus Dur saat melakukan santap malam dan dikenal suka makan nasi padang Foto: IST

- Gus Dur merupakan sosok yang sangat dikagumi dan memiliki kharismatik tinggi. Meski nyali menyantap makanan di masa mudanya Gus Dur tak pernah dinegosiasi, makanan lemak dan doyan nasi Padang ternyata memiliki cerita sendiri.

Sebagai salah satu dari 4 Ketua Umum PBNU, mumgkin hanya Kiai Hasyim Muzadi yang tidak tergoda dengan kolesterol. Namun Gus Dur dan yang lainnya seperti Kiai Said dan Gus Yahya paling suka dengan makanan berlemak seperti nasi Padang jika di Indonesia.

Kegemaran Gus Dur makan masakan Padang sendiri tak lepas dari kesukaannya menyantap makanan kolesterol yang sering dibelinya saat tinggal di Mesir. Bukan karena menyukai masakan kolesterol, namun masakan mesir yang berisi jeroan sering menjadi pilihan Gus Dur karena harganya yang murah.

Baca Juga: Prediksi Tepat Sasaran, Humor Gus Dur Saat Ucapannya Jadi Kenyataan, Gak Tanggung-tanggung Auto RI 1

Gus Dur sering memilih menu tersebut karena murah dan porsinya banyak dan untuk makan bersama rekan-rekannya. Karena di negara tersebut masakan dengan isi jeroan harganya sangat murah, bahkan tak jarang masakan tersebut sering diberikan cuma-cuma.

Alasan itulah yang diceritakan Gus Yahya, kenapa Gus Dur menyukai masakan kolesterol tak terkecuali masakan rumah makan Padang.

Gus Dur, selain suka mampir di warung soto, juga kerap berlama-lama di rumah makan Padang. Kenapa berlama-lama? Kita tahu, makan nasi padang tidak bisa secepat melahap soto, kolesterol demi kolesterol harus dinikmati secara seksama dalam tempo selambat-lambatnya.

Kisah Gus Dur hobi makanan berlemak, cerita Gus Mus, sudah dilakukan saat sama-sama di Mesir. Gus Dur suka beli jeroan untuk disantap berjamaah. Alasannya simpel, jeroan di sana harganya murah sekali, malah bisa dikasihkan cuma-cuma. Kenapa? Gus Yahya pernah menuliskan ceritanya. Saya tidak berani mengulangnya. Kiai Said bagaimana? Saya pernah melihat langsung bagaimana beliau makan kepala kambing.

Baca Juga: Lewat Humor dengan Cerdas Gus Dur Jawab Pandangan Pesimis Presiden Bill Clinton Soal Krisis Ekonomi Indonesia

Junior mereka, Gus Yahya, dari sisi penampakan tubuh, sepertinya lebih sehat. Gus Yahya paling langsing di antara 3 ketua umum PBNU sebelumnya. Entah kenapa beliau tidak segemuk adik-adiknya, seperti Gus Yaqut misalnya, padahal..padahal.. “padahal”-nya banyak banget ini..haha….

“Padahal” pertama, beliau Presiden Terong Gosong. Ini artinya, selain punya situs Terong Gosong berisi kisah-kisah kiai, juga fans berat sambel terong yang memang nikmatnya masya Allah. Dan adatnya, sambal terong itu pasnya disantap malam hari, dengan nasi kemebul, telur dadar, dan krupuk kaleng.

“Padahal” kedua, sebagaimana para kiai umumnya, tidak bisa menolak jika disuguhi hamparan piring di ruang tamu tanpa meja-kursi, kapan pun, tidak peduli masih kenyang, apalagi lapar karena habis berdiri 1,5 jam di podium. “Padahal” ketiga, bahwa beliau juga sama seperti kiai-kiai yang lain, yaitu anggota PKB: Pencinta Kepala kamBing. Soal badan Gus Yahya yang tidak gemuk, itu nasib baik saja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat