bdadinfo.com

Alami Kenaikan Kasus Covid-19 Varian Arcturus, Kemenkes Ungkap Gejala yang Ditimbulkan - News

Kasus Covid-19 Varian Arcturus di Indonesia Naik, Kemenkes Imbau Masyarakat Waspada dan Lakukan Prokes (Ilustrasi)

- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia tengah mengalami kenaikan kasus masyarakat yang terjangkit Covid-19 varian Arcturus tau XBB 1.16.

Juru Bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril menyampaikan, saat ini telah ada lima kasus tambahan sehingga total masyarakat yang terjangkit virus Covid -19 varian Arcturus kini mencapai tujuh kasus.

Kemenkes mengungkapkan, gejala dari sub varian Arcturus tersebut hampir sama dengan gejala Covid-19 sebelumnya, yakni, batuk, flu, demam, dan nyeri tenggorokan. Namun sejumlah negara ada yang melaporkan gejala khas berupa mata kemerahan a dan ada kotoran.

Baca Juga: Hannover Messe 2023 Datangkan Komitmen Kerja Sama Senilai USD 2 Miliar

dr. Syahril mengungkapkan, sub varian Arcturus saat ini masih dalam status dalam pengawasan. Lebih lanjut, telah terjadi kenaikan kasus di negara lain

Bahkan negara-negara tetangga Indonesia mencatatkan kasus terbanyak antara lain India, Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Australia.

''Ini (sub varian Arcturus) asal mulanya dari India itu sangat banyak. Untuk Indonesia kalau kita melihat dalam satu minggu terakhir ada memang kenaikan kasus dan sudah ditemukan dua kasus di awal pada tanggal 5 April, dan hari ini kita umumkan ditambah 5 jadi 7 kasus,'' jelas dr. Syahril.

Baca Juga: Serda Herdi Fitriansyah Meninggal Dunia dengan Cara Tak Wajar, Keluarga Temukan Banyak Kejanggalan

Melalui dr. Syahril, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes). Pemakaian masker direkomendasikan untuk orang-orang yang merasa sakit seperti batuk flu dan buat mereka yang akan berdekatan dengan orang-orang yang sedang sakit.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga telah memutuskan untuk memperbolehkan masyarakat melakukan tes antigen secara mandiri untuk kebutuhan skrining atau pendeteksian kemungkinan terjangkit Covid-19.

Dengan diberikannya kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan tes Covid-19 secara mandiri menggunakan tes cepat antigen, Kemenkes berharap hal tersebut dapat memberikan kenyamanan, kemudahan dan mengurangi kekhawatiran terjangkit Covid-19.

dr. Syahril menerangkan, meski terjadi kenaikan kasus Covid19 varian Arcturus, angka kematian dan angka pasien yang dirawat saat ini masih belum melebihi batas yang disyaratkan oleh WHO.

''Jadi ini parameter-parameter walaupun terjadi kenaikan tapi masih menunjukkan angka-angka di bawah standar WHO itu masih stabil. Ini menjadi catatan kita semua sebagaimana peringatan WHO bahwasanya pandemi masih ada dan kemungkinan akan terjadi kenaikan kasus karena sumber varian baru,'' terangnya.

***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat