bdadinfo.com

Padang Panjang Doeloe VS Sekarang, Pernah Jadi Kota Lintas Terpenting di Sumatera Barat hingga Kota Pendidikan - News

Kenali Padang Panjang Doeloe VS Sekarang (Sumbarprov.go.id)

- Setiap daerah mengalami proses perubahan dan perkembangannya masing-masing guna memberikan beragam fasilitas untuk masyarakat setempat yang lebih baik lagi.

Tidak terkecuali di Padang Panjang, Sumatera Barat yang juga masih terus membenahi daerahnya walau telah dianugerahi berbagai prestasi seperti ADWI atau Adipura.

Baca Juga: Razia Penginapan hingga Kafe Karaoke, Satpol PP Padang Amankan Pasangan Ilegeal dan 2 Set Sound Sistem

Sebelum menjadi kota dengan berberagam fasilitas lengkap hingga memiliki desa-desa wisata indah nan berbudaya, akan lebih baik apabila kita sedikit mengintip seperti apa Padang Panjang pada jaman dahulu. Apakah ada perbedaannya dengan yang sekarang?

Dilansir dari Pasabana.com, dikisahkan dalam suatu cerita bahwasannya pada jaman dahulu, Kota Padang Panjang menjadi salah satu daerah dengan perlintasan terpenting di Sumatera Barat.

Baca Juga: Vivo V21, Rekomendasi Smartphone 5G dengan Fitur Unggul dan Harga yang Mendukung

Dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dari arah timur Kota Padang dengan menggunakan mobil, Kota ini memiliki akses keluar masuk sekaligus terhubungan dengan daerah sekitarnya di Sumatera Barat dari berbagai arah.

Layaknya Aceh, Padang Panjang juga mempunyai julukan sebagai Kota Serambi Mekkah dengan posisi wilayah yang cukup strategis.

Dikatakan cukup strategis dikarenakan terletak dalam lintasan regional antara Kota Padang dengan Kota Bukittingi, Payakumbuh, Batusangkar hingga Solok.

Baca Juga: Remaja Perempuan di Pontianak jadii Korban Perundungan, Dipukuli Berkali-kali hingga Ditendang

Pada masanya kereta api masih produktif beroperasi di Sumatera Barat, Kota Padang Panjang menjadi zona pertemuan jalur kereta api dari kota Bukittinggi ke Solok, kemudian melanjutkan Padang dan juga Bukittinggi ke Padang.

Dahulu, stasiun-stasiun yang ada di kota ini cenderung selalu ramai, misalnya dapat ditemui di daerah Pasar Usang yang letaknya dekat dengan stasiun kereta api.

Pasar tersebut pun menjadi pusat penjualan ikan-ikan kering di Sumatera Tengah.

Baca Juga: APBN dan Program Pembangunan Tak Efektif, Indonesia Emas 2045 Hanya Mimpi?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat