bdadinfo.com

Presiden Jokowi Yakin Indonesia Bakal Punya Industri Mobil Listrik yang Sangat Besar pada 2028 - News

Presiden Joko Widodo (www.instagram)




- Presiden Joko Widodo (Jokowi) punya kepercayaan tinggi bahwa Indonesia akan memiliki industri mobil listrik yang sangat besar pada tahun 2028 mendatang.

Memiliki industri mobil listrik yang sangat besar pada tahun 2028 mendatang Ini semua didukung oleh melimpahnya sumber bahan baku mineral di dalam negeri.

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta agar kita tidak perlu takut digugat oleh negara lain terkait kebijakan larangan ekspor bahan mentah ke luar negeri, untuk masalah industri mobil listrik

Jangan khawatir, jika kita ciut langsung ketika digugat, industri mobil listrik di Indonesia tidak akan pernah terwujud.

"Kita bayangkan kita memiliki industri mobil listrik yang besar, itu baru awal dari digugat. Kita harus mempersiapkan industri prekursor, industri ekspor, EV-nya, dan lithium baterainya. Semuanya harus kita siapkan. Mungkin selesai pada tahun 2027, insya Allah pada tahun 2028," ungkap Jokowi dalam acara yang diselenggarakan oleh relawan Bara JP di Hotel Salak, Kota Bogor, pad Hari Minggu, 18 Juni 2023.

Baca Juga: Kejurnas Tenis Yunior TDP Wali Kota Pariaman Cup 2023 Resmi Dibuka

Namun demikian, pemerintah harus benar-benar memeriksa perkembangan pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri. Jangan sampai kita hanya diberi janji manis tanpa ada kemajuan yang nyata.

"Tapi kita harus memeriksa betul, sudah berapa bulan ada perkembangan dan progresnya," ucapnya.

Jokowi menekankan bahwa proyek ini harus diawasi dengan baik agar tidak terulang kasus proyek pembangunan smelter seperti yang pernah dijanjikan oleh PT Freeport Indonesia.

Baca Juga: Wali Kota Padang 'Diculik' Coach Indra Syafri ke GBK

Bahkan PT Freeport Indonesia sendiri, yang telah berjanji 30 tahun lalu untuk membangun smelter, hingga saat ini smelter barunya belum juga terbangun.

"Dulu Freeport berjanji 30 tahun yang lalu tapi smelter-nya sampai sekarang tidak ada. Padahal di sana ada emasnya, bukan hanya tembaga," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, jika pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) milik PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur selesai, kita akan dapat mengetahui seberapa besar produksi emas dan tembaga yang dihasilkan.

"Dulu, selama 50 tahun, kita hanya memiliki 9%. Sekarang, sebagai pemilik mayoritas, kita memiliki 51%. Baru-baru ini kita memeriksa berapa pendapatan dari 51% kepemilikan kita. Ternyata 70% dari pendapatan Freeport masuk ke kas negara," ucapnya.

Pemerintah sangat berharap dengan progres pembangunan smelter yang terkendali dan sumber daya mineral yang melimpah.

Indonesia akan mampu membangun industri mobil listrik yang besar dan memanfaatkan potensi kekayaan alam negara ini dengan baik.

Semua ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat