- Seorang siswa SMP di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah melakukan tindakan nekat dengan membakar ruang kelas di sekolahnya.
Terduga pelaku berinisial R melakukan aksi tersebut karena perasaan dendam dan sakit hati akibat bully oleh teman dan gurunya.
Bahkan, R mengaku ia merasa sakit hati seakan tak dihargai oleh guru atas karya dan tugas yang telah diselesaikannya.
Baca Juga: Awali Bursa Transfer Musim Panas, Liverpool Picu Klausul Pelepasan Szoboszlai dari RB Leipzig
Hal ini disampaikan oleh Kapolres Temanggung, AKBP Agus Puryadi dalam konferensi pers.
"Artinya ini adalah subyektif pada perasaan si siswa," ujar Agus.
"Hal tersebut (sudah) dibuktikan pada saat dia mempunyai sebuah prakarya dan oleh guru menilainya biasa saja, maunya dia yang terbaik," sambungnya.
Baca Juga: Hotel Murah di Padang, RedDoorz Plus Syariah Bujet Kasual Nggak Bikin Kantong Bolong
Alih-alih bersikap objektif terhadap siswanya yang bermasalah ini, ternyata Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat Temanggung, Bejo Pranoto, cenderung menghakimi dan menilai R sebagai sosok yang cenderung mencari perhatian (caper).
Bejo menjelaskan bahwa meskipun anak tersebut tidak tergolong nakal, namun sering kali meminta perhatian lebih dari teman-teman dan guru-guru di sekolah.
"Anak tersebut cenderung mencari perhatian, dia sering meminta perhatian lebih dari teman-temannya. Tidak ada perilaku nakal, namun dia ingin mendapatkan sorotan," ungkap Bejo.
Baca Juga: Umumkan Pensiun Sebagai Pemain, Cesc Fabregas Mulai Karier Kepelatihan Bersama Como B
Peristiwa pembakaran ruang kelas oleh siswa ini mengejutkan banyak pihak, termasuk pihak sekolah dan orang tua siswa lainnya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Pringsurat, Bejo Pranoto, mengatakan bahwa pihak sekolah akan melakukan evaluasi terhadap kasus ini dan berupaya memberikan perhatian khusus kepada setiap siswa.