bdadinfo.com

Bus Listrik Bekas G20 Terbengkalai di Surabaya dan Bandung, Tak Ada Anggaran Untuk Operasionalnya? - News

Bus Listrik bekas G-20 terbengkalai di Surabaya dan Bandung  (Youtube CNN Indonesia)

- Sebuah pemandangan yang membuat heran terjadi di Surabaya dan Bandung disebabkan ada beberapa bus listrik yang terlihat masih baru tapi tidak beroperasi.

Bus listrik tersebut ternyata diketahui merupakan bus hibah dari G-20 yang diserahkan untuk beroperasi di wilayah Surabaya dan Bandung.

Bus Listrik ini diberada dalam pengelolaan Damri dan Dinas Perhubungan Kota setempat.

Baca Juga: Kerja Sama BPJS Ketenagakerjaan dan PT Pos Berjalan Apik, 42 Ribu Pekerja Informal Terlindungi

Sebenarnya, bus listrik ini sempat beroperasi selama kurang lebih dua minggu pada akhir bulan Desember 2022. Namun, setelah itu bus listrik tidak beroperasi lagi seperti seharusnya.

Operator bus listrik dikabarkan belum menemui kesepakatan kerja sama lagi dengan pemerintah setempat yang berwenang untuk menjalankan operasional bus listrik hasi perakitan PT. Inka ini.

Baca Juga: Indra Sjafri Sebut Seleksi Timnas Indonesia U-17 Bareng dengan Garuda Select yang Diberangkatkan ke Inggris

Djoko Setijowarno selaku Wakil Ketua Bidang Penguatan dan Pengembangan Kewilayahan Masyarakat Tranportasi Indonesia pernah memberikan pernyataan bahwa hal ini diduga terjadi karena pemerintah daerah tidak memiliki anggaran untuk mengoperasikan bus listrik tersebut.

Padahal pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian saat ini sedang gencar mengeluarkan anggaran unruk sepeda motor listrik sebesar 5,6 triliun Rupiah dan 6,5 triliun Rupiah untuk mobil listrik agar industri otomotif yang ramah lingkungan cepat terwujud.

Baca Juga: Cek Jadwal Lengkap ANTV Kamis, 6 Juli 2023, Jangat Lewatkan Perjuangan Anak Bangsa di Program Garuda Select

Namun, hal ini tidak diseragamkan dengan tranportasi publik yang ramah lingkungan sebab anggaran pembelian bus listrik yang diketahui hanya sebsar 192 miliar Rupiah.

Meningkatkan kesadaran masyrakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menyediakan tranportasi publik yang nyaman dan ramah lingkungan sudah sewajarnya diciptakan demi kepentingan masyarakat luas.

Baca Juga: Mario Dandy Ngaku Gelap Mata Saat Aniaya David Ozora: Saya Enggak Kasihan Saat Itu

Penggunaan tranportasi publik juga bisa mengurangi dampak buruk dari banyaknya kendaraan yang memadati jalanan hingga menyebabkan kemacetan.

Baca Juga: Ini Spesifikasi dan Makna Filosofis Kapal Patroli Cepat Baru Milik TNI AL KRI Tuna 876

Djoko Setijowarno juga menyarankan untuk masyarakat dari berbagai pihak mendukung program tranportasi publik dan mendukung adanya pengalihan anggaran yang bisa menunjang berjalannya transportasi publik yang ramah lingkungan seperti bus listrik.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat