- Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai khawatir dengan krisis iklim yang melanda bumi saat ini.
Bahkan PBB sudah menganggap krisis iklim yang terjadi di Bumi sudah sangat sulit untuk dikendalikan berdasarkan data tidak resmi.
Hal ini merupakan bentuk respon PBB atas rekor suhu permukaan bumi tertinggi sepanjang sejarah.
Data US National Centers for Environmental Prediction (NCEP), pada hari Selasa, 4 Juli 2023 menunjukkan suhu permukaan bumi mencapai 17,18 derajat Celsius.
Angka ini memecahkan rekor sehari sebelumnya pada Senin, 3 Juli 2023 dimana suhu rata-rata permukaan bumi mencapai 17,10 derajat Celcius.
Walaupun data yang beredar resmi, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres katakan bahwa kini perubahan iklim sudah diluar kendali dan sangat sulit untuk diatasi.
Baca Juga: Seorang Ibu Bagikan Bingkisan kepada Tiap Penumpang di Pesawat, Alasannya Bikin Haru
"Jika kita terus menunda langkah-langkah penting yang diperlukan, saya pikir kita sedang menuju ke situasi bencana, seperti yang ditunjukkan oleh dua rekor suhu terakhir," kata Antonio dalam rilis resmi pada Jumat, 7 Juli 2023 pagi WIB.
Para ilmuwan sepakat bahwa mereka mengindikasikan perubahan iklim mencapai wilayah yang belum dipetakan, dan peningkatan suhu yang luar biasa disebabkan oleh pemanasan global yang berasal dari aktivitas manusia.
Mereka juga memperkirakan bahwa kombinasi antara peningkatan panas dari pemanasan global antropogenik dan kembalinya El Nino akan menyebabkan suhu yang lebih tinggi yang akan memecahkan rekor.
Sebelumnya pada Selasa lalu, PBB mengkonfirmasi bahwa El Nino, sebuah pola cuaca yang bersifat sporadis, telah kembali.
Bahkan beberapa peneliti menganggap bulan Juli diprediksi akan menjadi yang terpanas dalam sejarah bumi