bdadinfo.com

Cuaca Ekstrem, Pemkab Pesisir Selatan Ajukan Proposal Bantuan JIATD ke Kementan RI - News

Cuaca Ekstrem, Pemkab Pesisir Selatan Ajukan Proposal Bantuan JIATD ke Kementan RI (Kominfo Pesisir Selatan)





- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat, mengajukan proposal bantuan program Jaringan Irigasi Air Tanah Dangkal (JIATD) ke Kementerian Pertanian RI.

"Kami (Pemkab Pessel) sangat butuh program ini, terutama para petani, dalam menghadapi musim panas ekstrem," ujar Kepala Dinas Pertanian Pessel, Madrianto, di Painan, Rabu, (24/05)

Dimana, tambah dia, cuaca panas yang terjadi saat ini, jelas berimbas kepada berkurangnya pasokan air ke sawah petani.

"Dan, Program JIATD merupakan salah satu solusi, pemenuhan kebutuhan air untuk lahan pertanian yang terganggu pasokannya akibat cuaca panas," ucap Madrianto.

Baca Juga: Ada Harry Kane Hingga Neymar, Newcastle Siap Tiru Madrid Bikin 'Galacticos'

Program Lanjutan

Kabid Bina Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Pessel Mardoni  menambahkan, imbas cuaca panas ekstrem, ancaman  terganggunya pasokan air petani dari irigasi, jelas akan terjadi.

"Di Pessel, langkah penanganan yang dilakukan, sejak tahun kemarin (2022) sudah memulai melaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Air Tanah Dangkal (JIATD) di 5 (lima) titik lokasi," ucapnya diamini Pelaksana Lahan Irigasi, Hendro Kurniawan.

Ke 5 (lima) titik lokasi, terangnya, terbagi ke dalam 5 paket pekerjaan, bersumber DAK tahun 2022.

Tersebar di 4 Kecamatan, yang notabene adalah sawah tadah hujan.

Baca Juga: Geger! Dugaan Skandal Asmara Ketua KPK Firli Bahuri, Netizen Ingat Kisah Pablo Escobar dan Presenter Cantik

Diantaranya: Gurun Panjang Kecamatan Bayang, Api - Api Pasar Baru (Bayang), Lunang (Lunang), Lakitan Tengah (Lengayang),  dan Pasar Lama Muara Airhaji (Linggo Sari Baganti).

"Total alokasi anggaran ke 5 paket pekerjaan tersebut Rp712.500.000 atau Rp142.500.000/unit paket pekerjaan," ucap Hendro Kurniawan.

Masing - masing paket, rincinya, terdiri dari Sumur, Listrik penggerak motor alias mesin pompa/sedot air dari tenaga surya (solar cell),  bangunan rumah pompa, bak penampungan, saluran, pipa, dan lainnya.

Beda JIATD dengan irigasi biasa adalah sumber air dari sumur bor yang dibuat, airnya dinaikkan dengan cara menggunakan mesin pompa air bertenaga surya.

Ditampung pakai bak air besar, dan kemudian disalurkan atau dialirkan ke irigasi, hingga sampai ke sawah - sawah tadah hujan, terang Hendro Kurniawan.

"Dan, di tahun 2023 ini, proposal bantuan untuk Program JIATD, kembali kami ajukan ke Kementan RI," ujar Kabid Bina Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Pessel, Mardoni.

Data pihak terkait (BPS 2016), area Sawah Tadah Hujan di Pessel mencapai 8.440 Hektar, yang tersebar di 15 kecamatan.

Sementara, untuk total luas lahan sawah (BPS 2021): 23.885,09 Hektar.

Terluas di kecamatan Lengayang 2.930,58 Hektar, Sutera 2.720,91, Ranah Pesisir 2.587,11, Linggo Sari Baganti 2.500,54, dan Bayang 2.106, 19 Hektar.

Total luas tanam: 74.413,60 Hektar. Terluas di kecamatan Lengayang 10.251,50 Hektar, Linggo Sari Baganti 8.885,80 , Ranah Pesisir 8.260,90, Sutera 6.997,60, dan Bayang 6.594,40 Hektar.

Sedangkan, total produksi 382.843,16 ton. Terbanyak di kecamatan Lengayang 49.336,77 ton, Linggo Sari Baganti 44.024,62, Ranah Pesisir 42.557,69, Bayang 35.227,81, dan Sutera 34.661,01 ton. (tsp)

Salah satu bangunan Jaringan Irigasi Air Tanah Dangkal (JIATD) di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Sumatera Barat yang dibangun tahun 2022. ***


Terkini Lainnya

Tautan Sahabat