- Upaya percepatan pembangunan sebagai dasar untuk meningkatkan roda perekonomian terus digalakan oleh Presiden Jokowi. Salah satunya dengan menggarap tol di wilayah Sumatera.
Disitat dari channel YouTube INFRASTRUKTUR INDONESIA, keberadaan jalan tol di Sumatera sebuah keharusan yang mestinya sudah dibangun belasan tahun lalu.
Mengingat, luas Sumatera lebih dari tiga kali lipat luas Pulau Jawa, dimana jarak antara satu kota ke kota lain membutuhkan waktu 8 hingga 10 jam.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Guspardi Gaus, Anggota DPR yang Ngegas soal Proyek Tol di Sumatera Barat
Tidak hanya waktu tempuh yang lama, jalan lintas di Sumatera juga rawan dengan kejahatan jalanan, seperti bajing loncat, pemalakan, bahkan perampokan.
Maka tak heran, jika sebelum ada jalan tol para supir truk tak berani berjalan pada malam hari.
Baca Juga: MUI dan Habib Bahar Sepakat Tolak Acara LGBT se-ASEAN di Jakarta: Astagfirullah, Usir!
Tapi itu dulu, kini wajah Sumatera pelan-pelan berubah menjadi lebih baik lantaran kebijakan Presiden Jokowi untuk memulai pembangunan jalan tol trans Sumatera di awal kepemimpinannya.
Hal itu sekarang memberikan hasil yang menggembirakan.
Baca Juga: Kesal Proyek Tol Sumatera Barat Paling Mangkrak, Guspardi: Saya Malu Sebagai Orang Minang!
Pada awal pembangunan jalan tol trans Sumatera tak sedikit yang menolak lalu mencibir, jika proyek ini adalah proyek mercusuar yang tidak bermanfaat dan akan menghamburkan uang negara.
Bahkan kala itu banyak dari para penolak menarasikan bahwa rakyat Sumatera tidak membutuhkan jalan tol, rakyat tidak makan jalan tol, rakyat tak ingin jalan tol.
Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Lippo Grup Terdepak dari Sumatera Barat, Endingnya Mangkrak