bdadinfo.com

Legenda Bus Tertua di Indonesia, Sejarah APD, Perusahaan Otobus Asal Sumatera Barat - News

Ini Sejarah Bus APD (Tangkap Layar YouTube Mr Hendi)

- Para sahabat Bismania di manapun berada silakan merapat! Pada kesempatan kali ini, Redaksi akan membahas sebuah kisah menarik seputar sejarah perusahaan otobus asal Sumatera Barat yaitu bus APD

Dulu, perusahaan bus APD ini begitu berjaya dan menjadi salah satu legenda bus tertua di Indonesia, sejajar dengan NPM. 

Namun, sungguh disayangkan, ketenaran dan kejayaan PO (Perusahaan Otobus) Legend APD ini perlahan sirna di akhir tahun 90-an atau awal tahun 2000-an.

Baca Juga: Lawang Park Agam, Destinasi Wisata dengan Panorama Alam Indah dan View Memukau Danau Maninjau

Mari kita simak bagaimana kisah PT APD ini dimulai. Pada tahun 1930-an, di kota Padang Panjang, Sumatera Barat, perusahaan ini mulai beroperasi. 

Pada masa itu, Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Melalui penelusuran yang saya lakukan, ternyata PT APD dimiliki oleh keluarga Leman Kayo, yang berasal dari kota Batusangkar atau sekitar Padang Panjang. 

Perusahaan ini berada dalam satu wilayah dengan PT MPM dan PO Manila.

Baca Juga: Bupati Pesisir Selatan Tinjau Pembangunan Ruas Jalan di Batu Bakawik

Ketika baru didirikan, PT APD bernama nvapd (NV APD), yang merupakan singkatan dari '6 Loja Venus Cup auto post', merk bus yang masih menggunakan bahasa Belanda. 

Dalam bahasa Indonesia, nama tersebut berarti layanan bus dan pos. 

Kemungkinan besar, tujuan utama perusahaan ini saat didirikan adalah untuk menyediakan sarana angkutan bus umum sekaligus pengantaran surat dan kiriman barang dari Padang Panjang ke berbagai kota terdekat yang dilaluinya.

Baca Juga: Bantah Isu Transfer Joao Felix, Presiden Atletico: Ia Dicintai Semua Orang

Rute perjalanan APD pada tahun 30-an melintasi Padang Panjang, Fort De Kock (Batusangkar), Sijunjung, Sungai Dareh, Muara Tebo, Muara Bungo, Bangko, Sorolangun, dan Lubuklinggau. 

Jadwal tetap dari Padang Panjang atau Lubuklinggau adalah setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Jika jumlah penumpang cukup, trip ekstra juga dilakukan, yang biasanya berangkat pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. 

Waktu tempuh dari Padang Panjang ke Lubuklinggau saat itu memakan waktu minimal dua hari dua malam dengan jarak sekitar 700 KM. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat