bdadinfo.com

Hah, Emang Benar Tidak Ada Habib yang Mau Tinggal di Sumbar? Begini Penjelasannya - News

Hah, Emang Benar Tidak Ada Habib yang Mau Tinggal di Sumbar? Begini Penjelasannya (tangkapan layar youtube)

- Pada sebuah video pengajian di Sumatera Barat yang beredar luas di YouTube, terdapat seorang jemaah yang bertanya kepada ustaz yang sedang memimpin pengajian tersebut yakni Buya Arrazy Hasyim.

Jemaah laki-laki yang terlihat mulai berusia lanjut tersebut mengaku sebagai warga yang datang dari Solok dan mengikuti pengajian yang diadakan oleh Buya Arrazy Hasyim. 

Dalam pertanyaannya, jemaah laki-laki tersebut bertanya, mengapa jarang ditemui para Habib atau Habaib yang tinggal di daerah Riau dan Sumatera Barat. Kemudian pertanyaan tersebut mengundang banyak tanda tanya kepada para jemaah lain.

Baca Juga: MUI dan Habib Bahar Sepakat Tolak Acara LGBT se-ASEAN di Jakarta: Astagfirullah, Usir!

Jemaah laki-laki tersebut menilai, dirinya sangat jarang menemui Habib di daerah Riau dan Sumatera Barat. Mendengar pertanyaan tersebut Buya Arrazy Hasyim kemudian memberikan penjelasan kepada para jemaah yang hadir.

Buya Arrazy memaparkan, bahwa berdasarkan pengalamannya, para Habib atau Habaib sudah mulai banyak tinggal di Riau dan beberapa kota yang ada di Provinsi Riau tersebut. Ia menyebutkan jika ia menemui Habib yang tinggal di Pekanbaru, Dumai, Duri dan lainnya.

Teruntuk Sumatera Barat, Buya Arrazy berpendapat, bahwa hal tersebut ada kaitannya dengan budaya yang berkembang di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat.

Baca Juga: Komunitas LGBT se-Asean Kumpul di Jakarta, Habib Bahar Murka: Usir, Kami Bersumpah di Garis Depan

Lebih lanjut, budaya yang berkembang di beberapa wilayah tersebut mengedepankan prinsip egaliter atau kesetaraan kepada seluruh masyarakat tanpa memandang siapapun lebih dari seseorang lainnya.

Adapun para keturunan orang Minang atau Sumatera Barat sukunya berasal atau turun dari ibu, hal tersebut bertolak belakang dari apa yang diyakini oleh orang-orang Arab atau para Habib.

Sebagaimana diketahui, para Habib menurunkan nama-nama keluarganya melalui Ayah. Sehingga dalam prakteknya, orang-orang Arab atau keturunan para Habib nama-nama anaknya begitu kental dengan nuansa arab sesuai dengan nama yang diturunkan oleh pihak Ayah.

Sedangkan orang-orang Minang pada umumnya nama dari para keturunannya sangat variatif dan umum serta tidak memiliki nama yang mencerminkan suku. 

Adapun Buya Arrazy mengatakan, di wilayah Pariaman terdapat orang-orang yang menurunkan nama melalui ayahnya meski melalui perdebatan sanad yang sangat panjang. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat