bdadinfo.com

Carut Marut Proyek Jalan Rusak Lampung, Sederet Perusahaan Ini Kantornya Gaib? - News

Kondisi jalanan rusak di Lampung (Tangkapan YouTube Sekretariat Presiden)

- Rusaknya jalanan di Lampung telah menyita perhatian publik. Mengejutkannya lagi, ternyata beberapa perusahaan pemenang tender atas proyek perbaikan jalan tersebut diduga fiktif.

Sebagaimana diketahui, kondisi jalan rusak di Lampung sempat menuai sorotan publik. Bahkan, Presiden Joko Widodo sampai datang ke sana untuk meninjau langsung kondisi yang ada.

Nah kekinian, publik digegerkan dengan munculnya masalah baru. Yakni, kantor tender pemenang lelang perbaikan jalan rusak di sana diduga fiktif. Ada beberapa ruas jalan yang jadi sorotan.

Baca Juga: Fakta Mencengangkan soal Terowongan Danau Singkarak Sumbar

Dikutip dari Kompas tv, berdasarkan situs layanan pengadaan secara elektronik atau LPSE Provinsi Lampung, beberapa jalan rusak dan perusahaan pemenang tender itu yakni, konstruksi jalan ruas Wates Metro dimenangkan oleh CV Bayu Brother senilai Rp 2,93 miliar.

Selanjutnya konstruksi ruas Jalan Metro Kota Gajah dimenangkan oleh CV Bagas Adi Perkasa dengan nilai Rp 4,9 miliar.

Sedangkan ruas Jalan Kota Gajah Simpang Randu yang sempat disinggahi Jokowi beberapa waktu lalu dimenangkan oleh PT Suci Karya Badinusa dengan nilai Rp 58,1 miliar.

Baca Juga: Terowongan Tol Sumbar vs Terowongan Tol Bawah Laut di IKN, Lebih Mahal Mana?

Anehnya, ketika disambangi awak media, beberapa alamat yang tertera dalam perusahaan itu ternyata berada di gang sempit dan tak berpenghuni. Ada juga yang menumpang di rumah warga.

Ketua Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Arman Suparman mengatakan, sistem pengadaan barang dan jasa ini seharusnya terintegrasi dengan sistem pelayanan perizinan.

"Terkait dengan apakah itu perpindahan alamat atau alamatnya fiktif itu bisa diidentifikasi sejak dini gitu ya. Karena dalam proses pengajuan apa namanya itu pengadaan barang dan jasa masuk katalog dan segala macam data-data terkait dengan alamat pendirian," katanya.

Baca Juga: Misteri Terowongan Danau Singkarak Sumatera Barat, Tembus Gunung Merapi: Terpanjang di Indonesia

"Malah sebenarnya kalau mau KPK telusuri lebih lanjut tidak hanya soal alamat dari para penyedia barang dan jasa ini, tetapi juga data-data lain yang terkait. Karena kalau kita bicara infrastruktur itu berjalan atau bangunan persyaratan terkait dengan sertifikasi kompetensi dari para penyedia itu juga mesti diselidiki," sambungnya.

Baca Juga: Sama-sama Dilengkapi Terowongan Megah, Ini Perbandingan Tol Cisumdawu vs Tol Padang Sumbar

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat